Kategori: Peristiwa

  • Warga Lebak senang distribusi LPG 3 kg kembali ke warung pengecer 

    Warga Lebak senang distribusi LPG 3 kg kembali ke warung pengecer 

    PortalBanten – Sejumlah warga Kabupaten Lebak, Banten merasa senang distribusi gas LPG tiga kilogram kembali ke warung pengecer setelah beberapa pekan terakhir terjadi kelangkaan.

    “Kami berharap pendistribusian gas melon tetap di warung -warung pengecer untuk memudahkan mendapatkan,” kata Yayah (56) warga Komdik Rangkasbiting Kabupaten Lebak, Selasa.

    Masyarakat Rangkasbitung Kabupaten Lebak sejak dua pekan kesulitan untuk mendapatkan pasokan gas bersubsidi tiga kilogram.

    Biasanya, gas tersebut di warung -warung pengecer, namun menghilang, karena adanya kebijakan baru yang penjualan harus melalui agen resmi.

    Oleh karena itu, pihaknya meminta pemerintah agar pendistribusian LPG tiga kg tetap di warung pengecer, namun diperketat pengawasanya.

    “Kami hari ini membeli gas elpiji tiga kg di warung pengecer Rp20 ribu dari sebelumnya Rp23 ribu,” kata Yayah.

    Begitu juga Nisa (25) warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan, dirinya merasa senang setelah mendapatkan gas melon di warung pengecer, karena sudah satu pekan untuk keperluan makan dan minum keluarga dengan membeli di warung nasi.

    Saat ini, dirinya sudah membeli gas elpiji tiga kg dan dipastikan kembali memasak untuk konsumsi keluarga.

    “Kami berharap tidak terjadi lagi kelangkaan gas melon hingga mencari menggunakan sepeda motor kemana-mana tidak menemukan,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Yani mengatakan, saat ini pendistribusian LPG tiga kg kembali normal mulai dari pangkalan, agen dan warung pengecer.

    Untuk harga gas elpiji  tiga kg dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang diperkuat pada Perbup No.3 Tahun 2023 dengan harga Rp.19.000 (zona 1) dan Rp19.500 (zona 2).

    “Kami menjamin persediaan gas elpiji tiga kg relatif aman dan terpenuhi permintaan masyarakat,” katanya.

  • Tetua Badui: Warga luar diperbolehkan kunjungi saba budaya  

    Tetua Badui: Warga luar diperbolehkan kunjungi saba budaya  

    PortalBanten – Tetua Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Jaro Oom menyatakan warga luar daerah diperbolehkan mengunjungi saba budaya adat Desa Kanekes pada bulan ritual ‘Kawalu’.

    “Kami tidak melarang warga luar daerah bersilaturahmi pada saba budaya adat Desa Kanekes di tengah ritual Kawalu,” katanya di Lebak, Selasa.

    Pengunjung saba budaya adat Desa Kanekes bisa mendatangi lokasi Gajeboh, Cisadane dan Cibogo, namun tidak diperkenankan untuk mengunjungi kawasan Badui Dalam yang tersebar di Kampung Cibeo, Cikeusik dan Cikawartana.

    Sebab, warga di kawasan Badui Dalam tengah melaksanakan tradisi penyucian diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang dikenal dengan Kawalu dan menjadi bagian dari kepercayaan Sunda Wiwitan.

    Masyarakat, pejabat negara dan pejabat daerah secara pribadi juga dinilai sangat penting bisa mengunjungi Badui Dalam, namun dengan jumlah relatif terbatas.

    “Kami berharap bulan Kawalu itu berjalan lancar dan membawa berkah bagi kemajuan bangsa dan kesejahteraan,” katanya.

    Santa (55) warga Badui mengatakan masyarakat luar daerah yang ingin saba budaya adat Desa Kanekes bisa mengunjungi Badui Luar dengan mendatangi lokasi Cibogo, Cisadane dan Gajeboh.

    Sedangkan, saba budaya yang akan mengunjungi Badui Dalam boleh jika dinilai penting dengan jumlah di bawah 10 orang.

    Mereka warga yang hendak ke Badui Dalam sebaiknya di pintu Cijahe, karena lokasinya berdekatan atau jarak tempuh hanya sekitar 1,5 jam.

    “Kami terbuka bagi warga luar daerah yang ingin silaturahim dengan masyarakat Badui, tetapi untuk kampung Badui Dalam masih tertutup karena memasuki Kawalu itu. Mereka secara pribadi boleh ke kampung Badui Dalam jika penting, namun dengan jumlah pengunjung di bawah 10 orang,” katanya.

  • Akademisi sarankan pemda di Banten sosialisasi kebijakan soal LPG 3 kg

    Akademisi sarankan pemda di Banten sosialisasi kebijakan soal LPG 3 kg

    PortalBanten – Dosen Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Bina Bangsa Bambang Dwi Suseno menyarankan kepada pemerintah daerah (pemda) di wilayah Banten menggencarkan sosialisasi kebijakan soal sistem penjualan LPG 3 kg terbaru.

    Bambang dihubungi ANTARA di Serang, Senin mengatakan saat ini terjadi transisi sistem pembelian LPG yakni masyarakat harus membeli langsung ke pangkalan setelah sistem penjualan melalui pengecer ditiadakan.

    “Ini kan kita nggak pernah kedengeran, dari pemerintah sendiri, pemerintah daerah atau pemerintah kabupaten/ kota kan harusnya ikut juga supaya menenangkan masyarakat. Jadi peran pemerintahnya, keadilan pemerintahnya ada,” kata Bambang.

    Ia menilai ada baiknya bila sosialisasi tersebut dilakukan secara gencar melalui iklan media massa dan elektronik. Hal tersebut agar dapat membantu pemahaman masyarakat dengan kebijakan baru subsidi energi tersebut.

    Bambang juga menilai baik kebijakan distribusi subsidi energi tersebut, karena bisa menjadikan harga jual tabung gas melon tersebut lebih murah dengan memotong jalur distribusi dari agen ke pengecer.

    Namun di sisi lain, sebagian masyarakat dapat terkendala pada transportasi menuju pangkalan elpiji resmi.

    Kemudian bagi pengecer, mereka akan bersiap mengurangi pendapatan yang biasanya dari berjualan LPG 3 kg.

    Menurutnya fenomena antrean di pangkalan elpiji baru-baru ini hanya sementara saja, karena kagetnya masyarakat dengan kebijakan baru.

    Kedepannya, Bambang optimistis kebijakan baru distribusi subsidi energi ini akan mencapai titik kesetimbangan kembali di masyarakat.

    Pertama, dengan masih dibukanya nomor induk berusaha (NIB), dipastikan ada usaha-usaha baru baik distributor atau agen atau pengecer yang punya NIB.

    “Itu kan bisa membuka kembali kan nanti, jadi dampak langsung ke masyarakatnya sebenarnya nggak terlalu dirasakan ya, karena seperti tadi, apa namanya, sebenarnya hanya awal-awal aja. Keseimbangan itu akan terbentuk lagi, nanti biasa kan masa transisi,” katanya menjelaskan.

    Mulai Sabtu (1/2), pemerintah menerapkan kebijakan baru untuk memastikan pendistribusian subsidi energi berjalan lebih tepat sasaran.

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa mulai hari itu, agen resmi Pertamina tidak lagi diperbolehkan menjual LPG tiga kilogram (kg) kepada pengecer.

    Pengecer LPG bersubsidi ukuran tiga kilogram wajib mendaftarkan diri untuk menjadi pangkalan komoditas produk Pertamina itu.

    Kebijakan ini bertujuan untuk memperbaiki sistem distribusinya agar lebih terkontrol dan tepat guna.

  • Ulama Lebak dukung 2 persen dari PAD untuk MBG 

    Ulama Lebak dukung 2 persen dari PAD untuk MBG 

    PortalBanten – Ulama kharismatik Kabupaten Lebak KH Hasan Basri mendukung program makan bergizi gratis (MBG) yang dananya dialokasikan 2 persen dari target pendapatan asli daerah (PAD) 2025 sebesar Rp10 miliar.

    “Kita berharap anggaran program MBG itu bisa dilaksanakan dengan baik dan tepat sasaran untuk siswa,” kata Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hasanah Cihelang Rangkasbiting, Kabupaten Lebak, Selasa.

    Dia setuju kebijakan pemerintah daerah setempat yang mengalokasikan dana untuk program MBG itu dari 2 persen target PAD 2025 yang sebesar Rp10 miliar dibandingkan dibiayai dari zakat.

    Sebab, penggunaan dana zakat dinilai tidak tepat, karena dikhususkan untuk siswa dari keluarga miskin.

    Sedangkan, pengalokasian dana dari PAD tersebut bisa bagi semua untuk program MBG.

    “Kami sangat mendukung program MBG karena makanan yang halal dan toyiban dan dipastikan berdampak positif terhadap peningkatan kesehatan dan kecerdasan siswa juga pertumbuhan,” katanya menjelaskan.

    Penjabat Bupati Lebak Gunawan Rusminto mengatakan pihaknya mengalokasikan anggaran program MBG sebesar 2 persen dari target PAD 2025 yang sebesar Rp10 miliar sesuai arahan Pemerintah Provinsi Banten.

    Program MBG yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto dapat mempersiapkan generasi Emas 2045 juga dapat meminimalisasi angka malanutrisi, mengurangi prevalensi stunting dan gizi buruk.

    Pemerintah daerah mempercepat program MBG untuk pencapaian target pembangunan manusia yang berdaya saing dan menciptakan generasi unggul di masa depan.

    Generasi unggul dan berkualitas tentunya para pelajar wajib mengkonsumsi makanan yang bergizi dan berprotein.

    “Kita optimis program MBG berjalan lancar karena sudah dilakukan pengkajian yang lebih matang,” katanya.

    Sekretaris Dinas Pendidikan Lebak Maman Suryaman mengatakan sasaran pelajar yang mendapatkan program MBG tercatat sebanyak 225.055 orang terdiri dari 33.245 pelajar PAUD/TK, 142.578 siswa Sekolah Dasar (SD) dan 50.232 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).

    Begitu itu juga ibu menyusui bayi dengan ditetapkan pemerintah pusat sebesar Rp10.000 per porsi.

    “Kami berharap program MBG itu segera direalisasikan, karena di daerah lain sudah diterapkan,” katanya menjelaskan.

  • BMKG keluarkan peringatan dini waspada cuaca buruk di Banten 

    BMKG keluarkan peringatan dini waspada cuaca buruk di Banten 

    PortalBanten – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kewaspadaan cuaca buruk yang ditandai hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir/kilat di Provinsi Banten hari ini.

    BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kelas 1 Serang dalam laporan yang dikutip di Lebak, Selasa, menyebutkan peringatan dini waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat/ petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Lebak bagian Timur, Kabupaten Serang bagian barat, dan utara, Kabupaten Pandeglang bagian utara dan selatan serta Kota Cilegon.

    Sedangkan, potensi waspada angin kencang di wilayah Kabupaten Lebak bagian selatan, Kabupaten Pandeglang bagian selatan, Kota Cilegon, Kabupaten Serang bagian utara, Kota Serang, Kabupaten Tangerang bagian utara, Kota Tangerang.

    Selain itu juga waspada potensi tinggi gelombang 1.25 – 2.5 meter (Sedang) di Selat Sunda bagian utara, Perairan Utara Serang, perairan utara Tangerang dan potensi tinggi gelombang 2.5 – 4.0 meter (Tinggi) di Selat Sunda barat Pandeglang, perairan selatan Pandeglang, dan perairan selatan Lebak.

    Karena itu, nelayan dan pelaku pelayaran agar waspada jika melintasi tinggi gelombang mencapai 4 meter guna mencegah terjadi kecelakaan laut.

    Cuaca wilayah Banten pada pagi hari cerah berawan dan siang hari juga berawan serta hujan sedang di Cibeber, Lebakgedong, Pulo Ampel, Padarincang, Anyar, Pulomerak, Sumur, Labuan, Mandalawangi, Carita; Hujan Ringan di Cimarga, Sajira, Maja, Cirinten, Tirtayasa, Tanara, Cigeulis, Panimbang, Angsana, Kronjo, Mauk, Tigaraksa, Jambe, Panongan, dan Legok.

    Sedangkan, malam hari berawan – hujan ringan di Banjarsari, Cileles, Ciomas, Padarincang, Anyar, Cinangka, Mancak, Sumur, Panimbang, Pagelaran, Labuan, Angsana, Mandalawangi, Cisata, Patia, Carita, Pulosari, Mauk, Sukadiri, Teluknaga, Kosambi, Pakuhaji, Rajeg, Sepatan, Sepatan Timur, Tangerang, Batuceper, Serpong, dan Pamulang.

    Sementara pada dini hari berawan – hujan ringan di Cimarga, Maja, Tanara, Padarincang, Sumur, Cimanggu, Cigeulis, Panimbang, Angsana, Pagelaran, Labuan, Mandalawangi, Cisata, Patia, Carita, Pulosari, Gunung Kaler, Kronjo, Mauk, Pakuhaji, Teluk Naga, Kosambi, Sepatan, Rajeg, Pasar Kemis, Cikupa, Panongan, Tangerang, Batuceper, Serpong Utara.

    Suhu udara 23 – 33°C dengan tingkat kelembapan udara 60 – 95 persen dan angin bergerak dari arah Barat daya hingga Barat Laut dengan kecepatan 05 – 45 km/jam.

  • Seruni ubah prespetif sampah jadi nilai ekonomis

    Seruni ubah prespetif sampah jadi nilai ekonomis

    PortalBanten – Solidaritas Perempuan untuk Indonesia (Seruni) Kabinet Merah Putih (KMP) mandorong masyarakat agar mengubah cara padang atau prespektif terhadap sampah dengan menjadikannya sebagai yang bernilai ekonomis.

    “Kami mengajak agar pihak atau komunitas memberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa sampah itu memiliki nilai ekonomis. Sehingga nanti mereka bisa memilah sampah dengan benar untuk bisa ikut membantu meningkatkan perekonomian keluarga,” kata anggota Bidang IV Indonesia Bersih pada Seruni Tri Suswati Karnavian di Tangerang, Selasa.

    Solidaritas Perempuan untuk Indonesia mendorong masyarakat agar bisa mengubah cara pandang terhadap nilai sampah. Di mana, yang sebelumnya sampah itu hanya menjadi barang tidak berguna, kini bisa dimanfaatkan sebagai nilai tambah ekonomis.

    Kendati demikian, adanya gerakan tukar sampah dengan sembako menjadi pembuka ke depannya untuk sarana pemanfaatan yang mengingatkan nilai ekonomis masyarakat.

    Adapun mekanisme acara sembako tukar sampah adalah warga menukarkan sampah yang dibawanya dari rumah masing-masing dengan kupon sembako.

    Sampah yang dikumpulkan ini ditimbang dan dipilah. Setelah itu warga dapat menukarkan kupon yang dimilikinya dengan sembako, antara lain minyak goreng, beras, dan telur.

    “Diharapkan melalui kegiatan ini masyarakat memahami akan pentingnya pengelolaan sampah dalam pengembangan ekonomi sirkular,” katanya.

    Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) bersama Solidaritas Perempuan untuk Indonesia (Seruni) Kabinet Merah Putih (KMP) mengampanyekan aksi bersih negeri dalam rangka pelaksanaan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten pada Selasa.

    “Kegiatan ini dilakukani memperingati Hari Sampah Nasional, yang mana gerakan bersih negeri ini disosialisasikan kepada masyarakat dan anak di Tangerang,” kata Ketua Bidang IV Seruni, Sri Suparni Bahlil.

    Ia mengatakan bahwa kampanye bersih negeri ini dilakukan berkolaborasi bersama antar- lembaga terkait dari tingkat Kementerian hingga daerah sebagai langkah komitmen dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan layak.

    “Kami berkomitmen untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan kolaborasi untuk masyarakat, di mana fokus utama kami adalah meningkatkan kualitas kesehatan, pemberdayaan sosial, serta peningkatan kualitas lingkungan hidup,” katanya.

    Suparni Bahlil menyebutkan, pihaknya akan terus mendorong untuk pemberdayaan perempuan peningkatan ekonomi masyarakat serta pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan melalui pemilahan dan pengurangan sampah untuk menuju ketahanan energi.

    “Kami mendorong untuk pemberdayaan perempuan peningkatan ekonomi masyarakat serta pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan,” ujarnya.

  • Warga protes Menteri ESDM atas penarikan elpiji dari eceran

    Warga protes Menteri ESDM atas penarikan elpiji dari eceran

    PortalBanten – Seorang warga asal Kota Tangerang, Banten, bernama Efendi melakukan aksi protes kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di tengah kegiatan peninjauan pendistribusian di pangkalan gas elpiji 3 kg bersubsidi di daerah itu.

    Berdasarkan rekaman video berdurasi 1:45 menit yang diterima di Tangerang, Selasa, menunjukkan aksi protes yang dilakukan seorang pria saat Menteri Bahlil menjelaskan penjualan yang kembali normal dan akan ada di pengecer yang seluruhnya berstatus Sub-Pangkalan Gas.

    “Jangan bikin susah warga, jangan bikin kebijakan yang menyusahkan warga, kami harga mahal sedikit enggak apa-apa yang penting gampang dapatnya!,” ucap Efendi.

    Situasi tersebut, menjadi perhatian semua orang yang sedang ada di lokasi termasuk tim protokoler dari Menteri ESDM. Bahkan petugas keamanan dari Kepolisian setempat mencoba membantu menenangkan warga tersebut.



    Dalam hal ini, Efendi kembali menyampaikan keluhannya dan protesnya kepada Bahlil yang juga sebagai Ketua Umum Partai Golkar tersebut dengan menyayangkan adanya kebijakan pemerintah yang seolah tidak memihak ke masyarakat kecil.

    “Etikanya tidak ada. Tidak dibenarkan gini pejabat, bukan memihak ke rakyat. Coba lihat segini ngantre. Kenapa mempersulit rakyat sendiri!! Mau seperti apa? mau seperti apa maunya?” katanya.

    Dalam situasi itu, pihak protokol hingga petugas mencoba menenangkan warga tersebut. Bahkan, langsung mengamankan tabung gas yang dibawa warga yang protes itu.

    Kemudian setelah selesai menyampaikan aspirasinya, dalam kesempatan itu Bahlil pun langsung memberikan penjelasan bahwa Pemerintah berkewajiban mengontrol pelaksanaan subsidi agar bisa tepat sasaran sehingga, dilakukan penataan penjualan tersebut.

    “Makanya Bapak tidak perlu khawatir, sekarang pengecer kita naikkan statusnya menjadi sub pangkalan supaya lebih dekat dengan bapak-bapak dengan harga tetap Rp19 ribu, atau maksimal Rp20 ribu, supaya bisa negara kontrol agar tidak ada lagi yang menyalahgunakan LPG subsidi,” kata Bahlil.

    Menteri ESDM pada saat itu juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan dan keresahan yang membuat gaduh dalam beberapa pekan terakhir ini.

    “Mohon maaf ibu ngantri panjang. Inshaallah besok sudah kembali normal. Mohon maaf Ibu,” katanya.

    Bahlil mengatakan pihaknya kini tengah mengembalikan dan mengubah status para pengecer menjadi pangkalan. Nantinya harganya akan dipantau dan sesuai HET.

    “Kita ubah statusnya menjadi sub pangkalan, jadi sudah normal sudah bisa beli lagi di tempat. Cuma harganya kita tata, ya,” ujar dia.

  • Cuaca sebagian besar wilayah Banten berawan hingga hujan ringan

    Cuaca sebagian besar wilayah Banten berawan hingga hujan ringan

    PortalBanten – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG memprakirakan sebagian besar cuaca wilayah Banten berpeluang berawan-hujan ringan sepanjang hari ini.

    BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kelas 1 Serang dalam laporan yang dikutip di Lebak, Senin, menyebutkan cuaca di wilayah Provinsi Banten pada pagi hari berawan hingga hujan ringan di Tigaraksa, Jambe, Panongan, Legok, Cikupa, Pagedangan, Serpong, Ciputat.

    Siang hari juga berawan hingga hujan ringan di Rangkasbitung, Maja, Sajira, Leuwidamar, Muncang, Sobang.

    Begitu pula malam hari berawan hingga hujan ringan di Merak, Pulo Ampel, Bojonegara, Cilegon dan Kramatwatu.

    Sedangkan, dini hari berawan hingga hujan ringan di Serang, Ciruas, Kragilan, Pontang, Tirtayasa, Tanara, Carenang, Binuang, Kibin, Cikande, Cikeusal, Petir, Pamarayan, Jawilan, dan Kopo.

    Selain itu juga Kronjo, Balaraja, Tigaraksa, Solear, Rajeg, Paku Haji, Teluknaga, Kosambi, Sepatan, Pasar Kemis, Cikupa, Pagedangan, Tangerang, Serpong, Ciputat, Rangkasbitung, Maja, Cimarga, Sajira, Cipanas, Sumur, Cigeulis, Panimbang, Angsana, Cibaliung dan Cikeusik.

    Suhu udara 23-33°C  dengan tingkat kelembapan udara 60-95 %  dan angin dari arah Barat Laut hingga Timur Laut dengan kecepatan 05 – 35 km/jam.   

    BMKG juga mengeluarkan peringatan dini dan waspada potensi tinggi gelombang 1.25-2.50 meter (Sedang) di wilayah Selat Sunda Barat Pandeglang, Perairan Selatan Pandeglang dan Perairan Selatan Lebak.

    Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan pelaku pelayaran mulai perahu nelayan, kapal Ferry, dan kapal tongkang agar waspada tinggi gelombang 2,5 meter di perairan Banten , karena bisa menimbulkan kecelakaan laut.

    “Kami sudah menyampaikan tinggi gelombang itu kepada nelayan dan pengelola wisata pantai,” katanya.

  • Warga Tangerang masih kesulitan peroleh gas elpiji subsidi

    Warga Tangerang masih kesulitan peroleh gas elpiji subsidi

    PortalBanten – Sejumlah warga Kabupaten Tangerang, Banten, saat ini kesulitan mendapatkan tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi setelah adanya kebijakan pembatasan penjualan di pengecer per 1 Februari 2025.

    Pantauan di lokasi pendistribusian gas elpiji di Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, pada Senin, terjadi antrean warga dari berbagai wilayah yang sempat diwarnai kekisruan.

    “Antre dari pukul 10.00 WIB, dan pas beli saya disuruh memenuhi persyaratan seperti fotokopi KTP. Jadi dapat gas itu satu KTP satu tabung gas,” ucap Haidi Rahman (32) warga setempat di Tangerang, Senin.

    Ia mengatakan kesulitan mendapat tabung gas bersubsidi di daerah itu sudah berlangsung sejak pekan lalu. Hal tersebut terjadi setelah peredaran di warung-warung eceran ditarik oleh pengelola resmi gas elpiji.

    Menurutnya, kebijakan baru cukup menyulitkan masyarakat karena warga erpaksa harus mendatangi agen-agen resmi yang lokasinya jauh dari tempat tinggal.

    “Allhamdulillah akhirnya saya bisa dapat tabung gas, meski harus jauh-jauh mendatangi lokasi agen,” katanya.

    Meski demikian, kata Rahman, keterbatasan mendapat gas elpiji bersubsidi kini sudah mengalami penurunan signifikan dan harganya juga turun. Semulanya harga di eceran sekitar Rp23 ribu sampai Rp24 ribu per tabung, kini menjadi Rp19 ribu per tabung.

    “Sekarang harganya jadi Rp19 ribu, hanya saja kita susah mencarinya,” ucap Rahman.

    Hal yang serupa juga disampaikan Aini, warga Desa Sodong, Kabupaten Tangerang. Ia mengaku kecewa dan kesulitan setelah adanya regulasi baru yang diterapkan pemerintah tersebut.

    “Amat kecewa dari pukul 08.00 WIB kita mengantre, tapi gak dapat (karena dibatasi). Kita juga capek kali ngantre panjang-panjang tapi gak dapat,” tuturnya.

    Ia berharap pemerintah mengembalikan ke sistem sebelumnya, setiap pengecer diberikan hak penjualan. Langkah itu dilakukan supaya masyarakat  tidak kesulitan untuk mendapatkan gas bersubsidi tersebut.

    “Jangan dipersulit lah, sudah sulit. Jangan kaya gini, jangan dilangkain gini lah, biasa kita beli di warung gampang sekarang susah. Belum masak sampai saat ini, ” papar dia.

    Sebelumnya Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan bahwa per 1 Februari pengecer gas elpiji 3 kilogram wajib mendaftarkan diri untuk menjadi pangkalan LPG 3 kg Pertamina.

    “Yang pengecer itu, kami jadikan pangkalan, per 01 Februari,” ucap Yuliot ketika ditemui di Jakarta.

    Para pengecer elpiji dapat mendaftarkan diri melalui One Single Submission (OSS) untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB). Kemudian, mengajukan diri untuk menjadi pangkalan elpiji 3 kg resmi ke Pertamina.

    Langkah pendaftaran tersebut dapat dilakukan secara daring di seluruh Indonesia.

    Pemerintah mempersiapkan masa transisi selama satu bulan untuk mengubah pengecer menjadi pangkalan. Dengan demikian, pada Maret 2025, pemerintah menargetkan penghapusan pengecer elpiji 3 kg.

    “Kalau pengecer menjadi pangkalan, justru mata rantai untuk mereka lebih pendek. Layer tambahan itu (pengecer), itu yang kami hindari,” ujarnya.

    Yuliot menyampaikan langkah tersebut merupakan upaya untuk memastikan elpiji 3 kg tersedia dan dapat diterima oleh masyarakat dengan batasan harga yang ditetapkan oleh pemerintah.

    Langkah ini guna mencegah harga elpiji 3 kg yang lebih mahal daripada harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh masing-masing pemerintah daerah.

    Selain itu, distribusi elpiji 3 kg pun menjadi lebih tercatat, sehingga pemerintah bisa mengetahui berapa kebutuhan masyarakat.

  • Warga pedalaman Lebak gunakan kayu bakar untuk memasak

    Warga pedalaman Lebak gunakan kayu bakar untuk memasak

    PortalBanten – Masyarakat di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, menggunakan kayu bakar untuk kebutuhan memasak sehari-hari dan tidak memakai gas elpiji bersubsidi.

    “Kami sejak dulu hingga sekarang untuk keperluan memasak di dapur menggunakan kayu bakar,” kata Iyos (55) warga Desa Cisungsang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Senin.

    Menurutnya, masyarakat di daerah itu sudah turun temurun kebanyakan menggunakan kayu bakar untuk keperluan memasak sehari-hari. Mereka mendapatkan kayu bakar dengan mencari ke kebun maupun kawasan hutan.

    Ia mengatakan ketersediaan kayu bakar melimpah sehingga tidak perlu menggunakan elpiji 3 kg. “Kami hari ini mendapatkan kayu bakar di kebun bisa untuk keperluan memasak selama tiga hari ke depan,” kata Iyos.

    Aminah (50), warga Desa Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, mengatakan penggunaan kayu bakar sangat membantu ekonomi keluarga, terlebih harga elpiji melambung dan langka.

    “Kami lebih nyaman dan murah menggunakan kayu bakar untuk memasak sehari-hari,” ujarnya.

    Begitu juga Ijah (45), warga Kampung Cihiang, Desa Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak, mengaku menggunakan brondo sebagai bahan bakar dengan memanfaatkan sisa-sisa kelapa sawit milik PTPN VIII Cisalak.

    Masyarakat di sana kini beralih ke bahan bakar brondo sehubungan harga eceran elpiji kemasan di pasaran melonjak.

    Penggunaan bahan bakar itu, kata dia, tentu membantu perekonomian keluarganya, karena saat ini dia tidak mampu membeli elpiji ukuran tiga kilogram.

    “Kami menggunakan brondo sudah berjalan dua tahun, sehingga bisa mengirit biaya hidup, terlebih suami buruh bangunan,” katanya.

    Sementara itu Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Yani mengatakan sejak dua pekan terakhir itu terjadi kelangkaan elpiji 3 kilogram akibat adanya kebijakan baru dari Pertamina.

    Saat ini pendistribusian gas bersubsidi itu dijual melalui agen resmi atau pangkalan dan tidak boleh dijual ke tingkat warung pengecer.

    Untuk harga gas elpiji 3 kg dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang diperkuat pada Perbup Nomor 3 Tahun 2023 dengan harga Rp.19.000 (zona 1) dan Rp19.500 (zona 2).

    “Kami optimistis penjualan melalui agen resmi lebih tepat sasaran untuk masyarakat berpenghasilan rendah,” katanya.

    Ia mengatakan hanya memiliki kuota elpiji bersubsidi sebanyak 7.000 tabung, sehingga seringkali terjadi kelangkaan, karena banyak keluarga mampu ekonomi menggunakan gas bersubsidi