Blog

  • Pemkab Serang bantu bedah 200 RTLH senilai Rp25 juta

    Pemkab Serang bantu bedah 200 RTLH senilai Rp25 juta

    PortalBanten – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, Provinsi Banten, melanjutkan program penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pada tahun ini sebanyak 200 rumah dengan bantuan senilai Rp25 juta per unit dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

    Kabid Perumahan pada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Serang, Deni Hartono, di Serang, Kamis, mengatakan untuk tahun ini pembangunan RTLH yang berasal dari APBD Kabupaten Serang yakni sebanyak 200 unit dan untuk setiap unit akan mendapatkan dana APBD sebesar Rp25 juta.

    “Jadi 200 unit itu tersebar di 29 Kecamatan dan untuk setiap unit mendapatkan bantuan sebesar Rp25 juta dari APBD Kabupaten Serang,” katanya.

    Ia menjelaskan dalam penanganan RTLH, Pemkab Serang tidak hanya mengandalkan APBD. Akan tetapi turut dibantu melalui Baznas, APBD Provinsi, APBN dan CSR Bank Bjb KCK Banten.

    “Kemarin juga sudah ada beberapa yang melakukan kerjasama dengan DPRKP baik Bank Bjb, Baznas dan Provinsi Banten untuk membantu penanganan RTLH di Kabupaten Serang,” katanya.

    Ia menjelaskan berdasarkan data pada tahun 2025 di Kabupaten Serang menyisakan sebanyak 8.196 unit RTLH yang telah terdapat Surat Keputusan (SK) Bupati Serang.

    “Diharapkan dari anggaran lain ditargetkan dapat mencapai 1.000 unit pembangunan untuk tahun ini, karena jika hanya mengandalkan APBD terbatas,” katanya.

  • Pemkab: 10 ha sawah di Tangerang gagal panen akibat banjir

    Pemkab: 10 ha sawah di Tangerang gagal panen akibat banjir

    PortalBanten – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Banten, melaporkan area sawah seluas 10 hektare di Desa Buaran Bambu Kecamatan Pakuhaji mengalami gagal panen atau puso akibat terdampak banjir menyusul hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir.

    “Dari total 40 hektare lahan pertanian yang terendam banjir, terdapat 30 hektare sawah bisa diselamatkan dan 10 hektare sisanya dipastikan puso,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika di Tangerang, Kamis.

    Ia mengungkapkan berdasarkan data pemeriksaan lapangan luas lahan pertanian khususnya area sawah yang terdampak bencana banjir mencapai 40 hektare.

    Asep mengungkapkan data lapangan terhadap puluhan hektare sawah tersebut masih sementara, karena pihaknya masih terus melakukan pendataan, kemungkinan masih ada sawah yang terendam banjir di wilayah lain di Kabupaten Tangerang.

    “Di tempat lain juga ada yang terendam dan masih koordinasi hari ini. Yang 10 hektare (sawah padi) sudah pasti gagal panen,” ucapnya.

    Dari keseluruhan lahan persawahan yang terendam banjir saat ini telah berangsur surut dan dilakukan penanganan dengan pemulihan di area pertanian tersebut.

    “Untuk ketinggian muka air kalau di lahan pertanian itu kurang lebih 30 sampai 50 centimeter,” paparnya.

    Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Tangerang juga terus melakukan upaya penanganan dengan berkoordinasi bersama seluruh unsur terkait. Langkah itu dilakukan sebagai memberikan solusi bagi para petani sawah yang terdampak.

    “Untuk penanganan kita nanti akan ada bantuan benih padi untuk petani yang terdampak banjir ini, selain itu nanti kita melakukan penanganan terhadap lahan yang terdampak,” kata dia.

  • Tim gabungan sita pangan positif zat berbahaya dari pasar tradisonal

    Tim gabungan sita pangan positif zat berbahaya dari pasar tradisonal

    PortalBanten – Pemkot Tangerang bersama tim gabungan langsung melakukan penyitaan dan penyidikan didampingi jajaran Satpol PP dan kepolisian terhadap pangan yang mengandung zat berbahaya dalam sidak pengawasan di Pasar tradisional Bandeng Karawaci.

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang Muhdorun di Tangerang Kamis mengatakan dari 135 jumlah sampel pangan yang diambil, tercatat tingkat pengawasan dan pembinaan keamanan pangan di Pasar Bandeng di angka 92,59 persen.

    “10 pangan di antaranya dinyatakan positif formalin dan boraks, yang terdiri dari tahu kuning, mie kuning, hingga tahu putih. Pedagang pun dilakukan pembinaan dan edukasi terkait pangan yang aman untuk diperjualbelikan,” kata Muhdorun usai sidak pengawasan di Pasar Bandeng.

    Adapun tim gabungan yang melaksanakan kegiatan adalah BPOM RI, Balai Pengendalian Mutu Ikan Kementerian KKPNRI, Badan Pangan Nasional RI, DKP, Dinkes, Disperindagkop UKM, Satpol PP, Polres Metro Tangerang Kota, Perumda Pasar dan sejumlah OPD terkait di tingkat Provinsi Banten.

    Muhdorun pun mengimbau masyarakat Kota Tangerang untuk lebih berhati-hati dalam memilih pangan, tidak tergiur dengan harga murah, warna yang mencolok dan lebih perhatikan tekstur pangan tersebut.

    Masyarakat Kota Tangerang yang ingin memastikan keamanan pangan yang dibeli, kata Muhdorun juga bisa memanfaatkan 21 Pojok Uji Pangan yang telah disediakan di 18 pasar tradisional dan tiga pasar modern di Kota Tangerang.

    “Jadi, pedagang maupun pembeli bisa memanfaatkan layanan Pojok Uji Pangan gratis ini setiap harinya, untuk memastikan apakah pangan yang dijual atau dibelinya sudah aman dari zat kimia berbahaya. Sehingga, pangan yang dikonsumsi keluarga di rumah dipastikan aman dan sehat,” ujarnya.

    Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA Hermawan menambahkan kegiatan ini adalah agenda rutin untuk memastikan keamanan pangan di Kota Tangerang yaitu sayur, ikan, daging dan lainnya dalam keadaan aman.

    “Tadi, saya tinjau langsung di Kota Tangerang ternyata secara harga dalam kondisi aman atau rata-rata normal. Seperti daging Rp135 ribu, telur Rp26 ribu, ayam Rp35 ribu. Angka ini masih aman atau tidak terlihat adanya kenaikan signifikan. Secara ketersediaan di pasar juga ternyata aman dan cukup,” katanya.

  • Tim penyusun rancangan sosialisasi UU KUHP Nasional yang berlaku 2026

    Tim penyusun rancangan sosialisasi UU KUHP Nasional yang berlaku 2026

    PortalBanten – Wakil Menteri Hukum (Wamenkum) Edward Omar Sharif Hiariej mengatakan para tim penyusun rancangan UU KUHP telah membentuk peraturan pelaksana dan melakukan sosialisasi KUHP Nasional yang akan berlaku di tahun 2026.

    “Karena dia (KUHP) mengubah paradigma kita dalam konteks hukum pidana, dan sampai sekarang ini kalau saya mau jujur, kita semua mau jujur, paradigma kita itu belum berubah,” kata Wamenkum Edward Omar saat memberikan materi kunci dalam Webinar Sosialisasi UU Nomor 1 Tahun 2023 tentang KUHP di Auditorium Prof. Muladi Politeknik Pengayoman Indonesia Tangerang, Banten, Kamis.

    Ia mengatakan, sejak disahkan pada tanggal 6 Desember 2022 dan diundangkan melalui Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), ada satu tantangan besar yang menjadi visi dan misi KUHP nasional, yaitu mengubah paradigma hukum pidana.

    Lalu dalam menerima paradigma baru itu tidaklah mudah, karena orientasinya itu tidak lagi meletakkan hukum pidana sebagai lex talionis atau sarana balas dendam, melainkan KUHP nasional menempatkan hukum pidana dengan tiga visi utama yang menjadi paradigma hukum pidana modern, yaitu keadilan korektif, keadilan restoratif, dan keadilan rehabilitatif.

    “Mengubah paradigma itu sulit, yang pertama menjadi sasaran itu adalah aparat penegak hukum, baru kemudian kita seluruh masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” ujarnya.

    Menurut Wamenkum, KUHP selain memberikan tantangan dalam mengubah paradigma hukum pidana, juga menyita waktu puluhan tahun dalam proses pembuatannya.

    Jika dihitung sejak izin prakarsa di 1957 hingga disahkan pada akhir 2022, tercatat pembuatan KUHP berlangsung lebih dari 60 tahun.

    “Tetapi kalau dihitung sejak rancangan pertama masuk ke DPR tahun 1963, berarti lamanya pembuatan itu 59 tahun,” kata Eddy.

    Eddy menyatakan waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan KUHP tidaklah singkat, tetapi itu bukan sesuatu yang luar biasa. Karena tidak ada satu pun negara di dunia ini, ketika terlepas dari penjajahan, bisa menyusun KUHP dalam waktu singkat.

    “Belanda yang hanya sebesar provinsi Jawa Barat, dia membutuhkan waktu 70 tahun untuk membuat Wetboek van Strafrecht (WvS). Jadi kalau kita 59 tahun itu sebetulnya tidak lama, meskipun dalam pembuatan UU kita itu termasuk sangat lama,” ujar Guru Besar Ilmu Hukum Pidana di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini.

    Adapun penyebab lama, memakan waktu, menyita tenaga dan pikiran karena menyusun KUHP di negara yang multietnis, multireligi, multikultur seperti Indonesia tidak semudah membalikkan telapak tangan.

    “Perdebatan itu ‘memakan’ waktu berjam-jam, berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun. Bahkan silang pendapat itu tidak hanya antara para pembentuk UU dengan masyarakat, perdebatan itu tidak hanya antara pemerintah dan DPR, tetapi perdebatan itu juga sengit memakan waktu antara kami para tim ahli (penyusun KUHP),” kata Eddy.

    Sementara itu Kepala BPSDM Hukum Kementerian Hukum Gusti Ayu Putu Suwardani mengatakan webinar ini tidak hanya berfungsi sebagai media edukasi, tetapi juga sebagai ruang diskusi untuk menyamakan persepsi dan mengidentifikasi tantangan yang mungkin muncul dalam penerapannya.

    “Melalui pendekatan yang inklusif dan informatif, webinar ini diharapkan dapat mendorong sinergi antara pemerintah, akademisi, praktisi hukum, dan masyarakat dalam mewujudkan rencana implementasi KUHP yang efektif dan berkeadilan di awal tahun 2026 yang akan datang,” ujarnya.

  • Pengunjung Muslim habiskan libur Imlek di Wihara Avalokitecwara

    Pengunjung Muslim habiskan libur Imlek di Wihara Avalokitecwara

    PortalBanten – Pengunjung Muslim memanfaatkan libur Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili dengan menghabiskan waktu di Wihara Avalokitecwara, Kasemen, Serang, Rabu.

    Masyarakat Muslim turut menikmati suasana Imlek di wihara dengan berfoto-foto maupun membuat konten video di sekitar ornamen serba merah dan emas.

    Salah satu pengunjung, Asri Larasati juga membawa balitanya ke Wihara Avalokitecwara.

    Rara, panggilan akrabnya, mengatakan momen perayaan Imlek kali ini ingin melihat perayaan di wihara secara langsung. “Ini kan lagi perayaan, jadi orang juga kepingin tahu kali ya. Kan sekedar pengetahuan saja enggak masalah, kan,” ujar Rara.

    Meski jarak tempuh dari rumah dan wihara hanya sekitar 20 menit, ia mengaku baru pertama kali berkunjung untuk menikmati suasana Imlek.

    Kali ini, Rara datang bersama tetangga dekatnya beramai-ramai di lokasi wihara. Selain untuk berfoto, Rara mengatakan Wihara Avalokitecwara tersebut memiliki daya tarik dari sisi sejarah, sehingga rasa penasaran itu membawanya kemari.

    “Karena disini wihara tertua, jadi buat pengetahuan saja, bagus,” kata dia.

    Senada dengan Rara, salah satu pengunjung, Faisal mengaku datang demi balitanya yang tertarik dengan suasana Imlek, terutama atraksi barongsai.

    Faisal mengatakan semua informasi tentang Imlek yang membuat anaknya antusias, didapatkan dari sosial media.

    Meski dalam perayaan Imlek di Wihara Avalokitecwara tidak ada atraksi barongsai, Faisal mengaku cukup senang, karena bisa mengajarkan kepada si buah hati mengenal keberagaman.

    “Sebenarnya anak ingin tahu soal Imlek, karena ini kan untuk belajar juga keberagaman di Indonesia, termasuk ada Imlek, ada Muslim juga, jadi ini buat belajar dia sih,” kata dia.

    Setidaknya dari kedatangannya ke Wihara Avalokitecwara yang berdekatan dengan Masjid Agung Banten, Faisal bisa memberikan edukasi sejak dini tentang keberagaman agama, suku, serta mengajarkan toleransi.

    Sebagai informasi, Wihara Avalokitecwara dibangun pada abad XVI atau sekitar tahun 1652 pada masa pemerintahan Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati). Vihara ini berada sekitar 500 meter sebelah barat Masjid Agung Banten.

    Wihara ini termasuk yang tertua di Pulau Jawa. Semula wihara ini dibangun di Desa Dermayon, kemudian dipindahkan ke Pamarican Banten pada tahun 1774.

    Lokasi ini pernah terbakar pada tahun 2009, dan memiliki ukiran yang menceritakan bagaimana kejayaan Banten Lama saat masih menjadi kota pelabuhan yang ramai.

    Terletak di samping wihara ukiran ini menceritakan bagaimana wihara digunakan sebagai tempat pelindung saat terjadi tsunami dan letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.

  • BPBD Kota Tangerang: Masih ada enam titik banjir cukup parah

    BPBD Kota Tangerang: Masih ada enam titik banjir cukup parah

    PortalBanten – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Banten menyebutkan masih ada enam titik banjir yang tergolong cukup parah, di antaranya dengan ketinggian mencapai 1,5 meter dan kini dalam penanganan petugas.

    Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang Ubaidillah Anshar di Tangerang, Rabu, mengatakan titik banjir tersebut berada di Kecamatan Benda dan Neglasari dengan ketinggian mencapai 150 sentimeter Perum Bandara Mas IX Blok Z Selapajang Jaya.

    Sedangkan di Kecamatan Benda ada di lima titik, yaitu Rawa Bokor RT 004 RW 004, Rawa Bokor RW 004 RW 010 Kelurahan Benda, Gg Pemuda RT 004 RW 08 Kelurahan Jurumudi, RW 006 RW 007 Kelurahan Jurumudi Baru, dan Perum Alam Raya RT 006 RW 011 Kelurahan Jurumudi.

    “Untuk di Kecamatan Benda, ketinggian air rata-rata mencapai 100 sentimeter. Di lokasi ini, warga telah diungsikan di beberapa titik, yaitu Pos Damkar, Kantor Kelurahan Benda, Masjid Jami Al Barkah, Masjid Al Furqon, Majelis Taklim Al Asnhor, dan Mushala As Syuhada,” kata dia

    Ia menambahkan seluruh petugas gabungan sudah turun sejak kemarin dengan melakukan penanganan pintu air, rumah pompa, hingga mengevakuasi atau mengamankan warga untuk mengungsi.

    Akibat hujan lebat dengan intensitas waktu yang lama di wilayah Tangerang sejak pukul 17.00 WIB Selasa (28/1), tercatat ada 15 titik terjadi genangan hingga banjir di Kota Tangerang.

    “Drainase di 15 titik terdampak langsung ditangani oleh DPUPR dan OPD terkait lainnya, kini tersisa yang cukup parah, yaitu Neglasari dan Benda,” katanya.

    Masyarakat Kota Tangerang yang membutuhkan bantuan terkait bencana dan kejadian kegawatdaruratan, BPBD Kota Tangerang memiliki layanan emergency di call center 112 dan nomor piket 24 jam Posko Mako BPBD Kota Tangerang – 021-5582-144.

  • Ruas Parimeter Utara Bandara Soetta masih ditutup akibat banjir

    Ruas Parimeter Utara Bandara Soetta masih ditutup akibat banjir

    PortalBanten – Otoritas keamanan Polresta Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, melaporkan bahwa ruas jalur Parimeter Utara di Kawasan Bandara terbesar di Indonesia itu ditutup akibat banjir yang merendam jalan tersebut.

    “Tinggal jalur Pos 25 Utara arah Jl Prancis (jalur tidak bisa dilalui kendaraan), akibat rendaman banjir,” ucap Kasie Humas Poltesta Bandara Soetta Ipda Septian Wahyudi di Tangerang, Rabu.

    Ia mengungkapkan untuk wilayah Bandara Soetta sedikitnya terdapat tujuh titik ruas jalan menuju terminal di bandara itu terendam banjir akibat hujan lebat pada Selasa (28/01) malam. Salah satu titik banjir yang sempat merendam area Bandara Soetta ialah Terminal 2D dan Terminal 2F.

    “Untuk situasi terkini beberapa titik lokasi genangan air di wilayah Bandara Soekarno-Hatta, yakni di terowongan jalan P2, Terminal 2 D dan 2F dan Jalur Soewarna Gudang DHL,” katanya.

    Kemudian, berada di ruas jalan depan Rumah Makan Mang Engking, Area Cargo Depan Gudang RPX, Terowongan Perimeter Selatan, Jalur Pos 25 Perimeter Utara arah Jl. Prancis, serta Pintu Masuk Gapura.

    Akibat banjir tersebut sejumlah ruas jalan dari dan menuju bandara tersebut sempat sulit untuk diakses. Sebab, ketinggian airr yang merendam beberapa titik itu mencapai 50-60 sentimeter (cm) atau lebih dari setengah meter.

    “Ketinggian banjir di beberapa titik ini beragam, mulai dari 50 cm sampai 60 sentimeter,” ujarnya.

    Kendati demikian, enam dari tujuh titik banjir tersebut berhasil diatasi oleh para petugas setelah hujan yang turun sempat reda dalam hitungan jam.



    “Untuk banjir yang berada di dalam area bandara mayoritas tidak bertahan lama hanya sekitar 1 sampai 2 jam setelah hujan reda, sudah kembali normal lagi,” tuturnya.

    Menurut Septian, pihaknya mengerahkan 100 orang personel ke sejumlah titik yang terendam banjir tersebut untuk melakukan pengamanan dan pelayanan terhadap penumpang Bandara Soekarno-Hatta.

    “Jumlah kekuatan yang dikerahkan untuk penanganan pada titik-titik banjir tersebut sekitar 100 orang dan sudah berangsur normal hingga menjelang siang hari ini,” kata dia.

  • Distan Lebak targetkan luas tanam 26 ribu ha periode Januari-Februari

    Distan Lebak targetkan luas tanam 26 ribu ha periode Januari-Februari

    PortalBanten – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak, Banten, menargetkan angka tanam pada Januari-Februari 2025 seluas 26 ribu hektare guna mendukung program swasembada pangan.

    “Kita minta petani agar mempercepat gerakan angka tanam, terlebih curah hujan cukup tinggi di daerah ini,” kata Kepala Bidang Produksi Distan Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Banten, Rabu.

    Distan Kabupaten Lebak mendorong petani melakukan gerakan percepatan tanam untuk mendukung program swasembada pangan.

    Percepatan gerakan tanam tersebut diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari dua kali tanam menjadi tiga kali tanam dalam setahun.

    Saat ini, areal persawahan di Kabupaten Lebak terdapat seluas 50 ribu hektare dan jika tanam padi sebanyak tiga kali tanam dalam setahun, maka total 150 ribu hektare.

    Dari tanam seluas 150 ribu hektare jika panen dengan produksi rata-rata 5 ton per hektare, sehingga bisa menghasilkan gabah kering pungut 750 ribu ton atau bila dikonversikan beras sebanyak 375 ribu ton setara beras.

    Sedangkan, konsumsi beras untuk masyarakat Kabupaten Lebak 148 ribu ton per tahun, sehingga surplus 195 ribu ton atau cukup untuk 15 bulan.

    Bahkan, produksi beras itu dipasok untuk memenuhi daerah lain, seperti Jakarta dan Tangerang.

    “Kami berharap petani jika sudah panen agar cepat melaksanakan percepatan tanam,” katanya.

    Menurut dia, selama ini, gerakan percepatan tanam menjadikan prioritas pemerintah daerah untuk mendukung program swasembada pangan.

    Berdasarkan informasi BMKG curah hujan berlangsung sampai April 2025, sehingga petani khususnya di lokasi tadah hujan bisa melakukan gerakan percepatan tanam.

    “Kami berkomitmen untuk mendukung program swasembada pangan dengan mengoptimalkan gerakan percepatan tanam,” kata Deni.

    Sementara itu, petani di Blok Kolelet Wetan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, melakukan percepatan tanam di lahan seluas 110 hektare dan dipastikan panen awal Maret 2025.

    “Kami melakukan percepatan tanam , karena curah hujan di daerah ini meningkat,” kata Samsudin (60), petani Kolelet Wetan.

  • Penerbangan di Bandara Soetta sempat dialihkan pendaratannya

    Penerbangan di Bandara Soetta sempat dialihkan pendaratannya

    PortalBanten – Sebanyak 23 penerbangan pesawat menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten, pada Selasa (28/01), sempat dialihkan pendaratannya akibat kondisi cuaca buruk (ekstrem) dan terbatasnya jarak pandang di landasan bandara tersebut.

    “Tadi malam, bukan hari ini. Maksudnya, setiap cuaca buruk, jika pesawat tidak bisa mendarat, mereka memutuskan untuk memindah ke bandara alternatif bukan dipindahkan rutenya,” kata Deputi GM Operasi 5 Bandara Soetta, Didik Agus Suryono di Tangerang, Rabu.

    Ia mengungkapkan dari 23 penerbangan yang sempat dialihkan pendaratannya terdiri atas 19 penerbangan domestik dan 4 penerbangan internasional.

    Dari pengalihan pendaratan tersebut, diarahkan pendaratannya ke bandara alternatif, seperti Bandara Halim Perdanakusuma, Yogyakarta, Palembang hingga Lampung.

    “Setelah cuaca bagus airlines terbang lagi yang dialihkan dan mendarat di bandara Soetta,” katanya.

    Meski demikian, lanjut Agus, selama cuaca buruk terjadi sejak Selasa (28/1) siang hingga malam berhenti dan dinilai layak dilakukan pendaratan kembali oleh pesawat.

    “Sekitar malam sudah bagus. Bisa dibilang pukul 18.00 WIB penerbangan kembali normal,” ucapnya.

    Dia menegaskan untuk situasi pagi hingga siang ini seluruh penerbangan dan pendaratan di Bandara Soetta, Tangerang sudah kembali beroperasi dengan normal.

    “Untuk pagi ini alhamdulillah cuaca mendukung, tadi pagi sempat hujan, namun tidak berdampak terhadap operasional untuk mendarat, kita full operasi,” kata dia.

    Sementara itu, Asst Deputy Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta M Holik Muardi menegaskan bawa akses jalan menuju beberapa terminal di bandara Soetta telah kembali normal setelah sebelumnya dilanda banjir.



    PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) memastikan operasional bandara saat ini berjalan normal dan baik, tidak terdapat kendala signifikan.

    Dengan kembali dibukanya sejumlah akses jalan menuju terminal-terminal di Bandara Soetta, pihaknya mengimbau para calon penumpang untuk berkoordinasi secara berkala dengan maskapai terkait jadwal penerbangan serta datang lebih awal ke bandara.

    “PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Soekarno-Hatta berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan yang baik bagi para pengguna jasa Bandara Soekarno-Hatta,” ujar dia.

  • Perayaan Imlek di Lebak penuh kesederhanaan 

    Perayaan Imlek di Lebak penuh kesederhanaan 

    PortalBanten – Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 di Kabupaten Lebak, Banten penuh kesederhanaan dan tidak berlebihan yang ditandai dengan bhakti sosial pembagian sembako kepada warga kurang mampu di daerah itu.

    “Kita merayakan Tahun Baru Imlek Kongzili yang jatuh tanggal 29 Januari 2025 cukup sederhana,” kata Romo Dermateja pemimpin agama Budha di Vihara Ananda Avalokitesvara Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu.

    Para jemaat Vihara Ananda Avalokitesvara Rangkasbitung, Kabupaten Lebak sejak malam hingga siang ini, umat silih berganti berdatangan untuk melakukan ibadah bersama keluarga.

    Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili dilakukan secara sederhana yang sebelumnya melakukan kegiatan bhakti sosial pembagian sembako kepada kaum kurang mampu.

    Pembagian sembako itu untuk masyarakat kurang mampu yang aktif melakukan ibadah di sekitar lingkungan Vihara Ananda Avalokitesvara Rangkasbitung.

    Selain itu, pada malam menjelang Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, juga menggelar pertunjukan tarian Barongsai. Dimana pertunjukan itu bagian acara wajib, sebab memiliki makna penting dalam tradisi Tionghoa, yaitu sebagai pembawa keberuntungan, pencegah keburukan, dan pemberi kemakmuran.

    Romo mengajak umat Tionghoa untuk memaknai perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili sebagai wahana instrospeksi untuk bisa menjadi lebih baik.

    Sebab, Imlek 2025 sebagai tahun Ular Kayu yang memiliki karakter keras sekaligus cerdas dapat menjadi motivasi bagi umat untuk bisa menjadi lebih baik.

    Shio Ular biasanya cerdik dan giat bekerja, sementara kayu melambangkan kesuburan dan keberuntungan.

    Begitu juga etnis Tionghoa dapat melestarikan dan menjaga kerukunan, keharmonisan dan kedamaian hidup di masyarakat, harus saling berdampingan, tolong menolong dan gotong royong.

    “Kita berharap Tahun Ular Kayu membawa keberkahan dan kemakmuran serta instropeksi menjadi lebih baik,” katanya.

    Salah seorang warga, Andi Apyau (50) mengaku dirinya merayakan Tahun Baru Imlek Kongzili dengan sederhana, namun yang penting bersama anggota keluarga bisa melaksanakan ibadah dan sembahyang di Vihara Ananda Avalokitesvara Rangkasbitung.

    “Kami berharap kehidupan tahun ini menjadi lebih baik sesuai dengan shio tahun ular kayu itu,” katanya.