Blog

  • Pemprov Banten berkomitmen dukung kebijakan swasembada pangan 

    Pemprov Banten berkomitmen dukung kebijakan swasembada pangan 

    PortalBanten – Penjabat Gubernur Banten A Damenta menegaskan pemerintahnya berkomitmen mendukung kebijakan Astacita Presiden Prabowo Subianto untuk swasembada pangan.

    Damenta dalam keterangannya di Serang, Jumat, mengatakan kesiapan itu dari mulai ketersediaan irigasi, distribusi pupuk, bibit unggul, ketersediaan dan harga pangan, sampai tata kelola perikanan dan garam.

    Ia mengatakan, dari sektor irigasi, Provinsi Banten didukung oleh 1.419 Daerah Irigasi (DI) yang terdiri atas lima kewenangan Pemerintah Pusat, 22 kewenangan Provinsi Banten, dan 1.392 kewenangan kabupaten/kota.

    “Dalam menindaklanjuti Surat Menteri Pertanian tanggal 06 Desember 2024 perihal Data Identifikasi Kebutuhan Fasilitas Irigasi di Provinsi Banten, kami telah menyampaikan identifikasi fasilitas irigasi yang perlu perbaikan,” kata Damenta.

    Untuk memenuhi sumber air baku/irigasi, ada beberapa waduk dan bendungan yang sudah bisa dioptimalkan seperti waduk Sindangheula, Bendungan Karet Tersaba, Waduk Cidanau, Waduk Pasir Kopo, Waduk Cilawang, Bendungan Ciliman dan Waduk Karian.

    “Sumber air baku itu dapat memenuhi kebutuhan air pada lahan Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) di Provinsi Banten,” ujarnya.

    Pada tahun 2024, luas lahan persawahan di Provinsi Banten mencapai 197.845 hektar yang tersebar di 7 kabupaten/kota. Namun, secara dominan berada pada Kabupaten Pandeglang, Lebak, Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang.

    “Pada tahun 2025 ini, swasembada padi di Provinsi Banten luas tanam ditargetkan sebesar 624.053 hektar dengan produksi padi sebanyak 2.888.375 ton,” ujar dia.

    Menteri Koordinator (Menko) bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan swasembada pangan yang semula ditargetkan oleh Presiden Prabowo pada tahun 2029 dipercepat menjadi tahun 2027. Untuk itu pemerintah daerah (pemda) bersama seluruh jajarannya harus bergerak cepat.

    “Sekarang kita ini baru bekerja sekitar tiga bulan, namun sudah banyak yang dikerjakan. Oleh karena itu kami ingin memetakan permasalahan di daerah terkait dengan swasembada pangan,” kata dia.

    Zulkifli mengatakan Pemda harus menjaga betul agar sawah-sawah itu tidak boleh berubah fungsi. Karena Indonesia ini lahan terbaik ada di Pulau Jawa, termasuk Banten.

    “Banten 200.000 hektar dan ada perubahan sekitar 6.450 hektar. Ini sudah cukup. Lahan persawahan itu harus terus dioptimalkan,” ujarnya.

    Menurut Zulkifli, pemerintah sudah melarang impor beberapa komoditas pangan seperti garam, jagung, gula dan beras. Dalam rangka swasembada pangan itu, pemerintah pusat dan daerah serta stakeholder terkait merupakan satu tim yang harus saling mendukung.

    “Nanti kita awasi bareng-bareng baik dari permasalahan irigasi, pupuk, penyuluhan dan yang paling penting bagaimana hasil petani ini diserap dengan baik,” ujar dia.

  • Puspomal gelar Rekonstruksi Penembakan di Tol Tangerang Malam Ini

    Puspomal gelar Rekonstruksi Penembakan di Tol Tangerang Malam Ini

    PortalBanten – Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) menggelar rekonstruksi kasus penembakan di Rest Area KM 45, Tol Tangerang-Merak, Kabupaten Tangerang, Banten, yang melibatkan tiga oknum anggota TNI AL dengan mengakibatkan satu orang tewas.

    Kegiatan rekonstruksi atau gelar perkara kasus penembakan di Tol Tangerang-Merak ini dilakukan di titik awal terjadinya peristiwa yakni di Rest Area KM 45, Tol Tangerang-Merak, tepatnya di Desa Pabuaran, Jayanti, Kabupaten Tangerang pada Jumat pukul 23.00 WIB.

    “Iya malam ini dari pihak Puspomal menggelar rekonstruksi,” kata Kasatreskrim Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang Kompol Arief di Tangerang, Banten, Jumat.

    Dengan adanya gelaran rekonstruksi ini, jajaran Polresta Tangerang, Polda Banten pun menyiapkan puluhan personel untuk melakukan pengamanan di beberapa titik lokasi yang akan dijadikan tempat gelar perkara tersebut.

    Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA, ketiga tersangka penembakan dari oknum anggota TNI AL yakni berinisial Sertu AA, Sertu RH, dan KLK BA dihadirkan pada rekonstruksi tersebut.

    Sebelumnya, peristiwa penembakan oleh terjadi di Rest Area KM45, Tol Tangerang-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten pada Kamis (2/1) lalu.

    Dalam insiden itu terdapat dua orang korban, yakni berinisial IAR dan RAB. Satu dari dua korban itu adalah bos rental mobil yang meninggal dunia setelah terkena peluru di bagian dadanya.

    Kemudian, pada Jumat (3/1), polisi berhasil mengamankan pelaku penyewa mobil rental, yakni AS dan IS di daerah Pandeglang, Banten.

    Berselang penangkapan itu, pelaku penembakan yang merupakan anggota TNI AL juga telah ditangkap oleh personel Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal), yakni berinisial Sertu AA, Sertu RH, dan KLK BA.

    Ketiga anggota TNI AL yang diamankan itu merupakan rekan dan tidak ada peran-peran spesifik dalam kasus tersebut.

  • DPRD Kota Serang dorong biaya isbat nikah masuk di APBD perubahan

    DPRD Kota Serang dorong biaya isbat nikah masuk di APBD perubahan

    PortalBanten – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang, Banten, mendorong biaya isbat atau pengesahan nikah masuk di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan tahun 2025.

    Ketua DPRD Kota Serang Muji Rohman, di Serang, Jumat, mengatakan hal tersebut lantaran masih banyaknya pasangan suami dan istri di Kota Serang yang belum memiliki buku nikah, sehingga tidak tercatat di Kementerian Agama (Kemenag) Kota Serang.

    “Kami terus terang saja menganggarkan hampir Rp250 juta dan kami tawarkan itu ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), namun waktu itu Disdukcapil menolak karena harusnya dihibahkan kepada Kemenag,” katanya.

    Maka dari itu, pihaknya akan mendorong Pemkot Serang untuk mengalokasikan anggaran untuk isbat nikah di tahun ini.

    “Nanti di APBD perubahan akan kami dorong untuk membantu warga Kota Serang melakukan isbat nikah. Dan berdasarkan catatan Kemenag masih ada sekitar 2.300 pasang di Kota Serang yang tidak punya buku nikah,” katanya.

    Sementara itu, untuk anggaran yang akan dihibahkan akan disesuaikan dengan anggaran fiskal yang dimiliki Pemkot Serang.

    “Kita sesuaikan dengan anggaran fiskal saja sekitar Rp200-300 juta, itu secara bertahap,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Kemenag Kota Serang, Encep S Muhyi, di Serang, mengatakan bahwa telah mengusulkan untuk menggelar isbat nikah bekerja sama dengan Disdukcapil serta Pengadilan Agama (PA).

    Insyaallah hal itu akan kita tempuh, karena di Kementerian Agama itu hampir 2.300 pasangan suami istri yang belum memiliki buku nikah dan perlu diisbatkan,” ujarnya.

    Ia mengatakan sekitar 6.000 buku nikah di Kemenag harus di buang karena sudah diganti dengan yang baru dan saat ini ada sekitar 800 buku nikah yang masih kosong.

    “Dari pada dibuang lebih baik diisbatkan, tapi memang kendala nya di anggaran. Karena kemarin saya bicara dengan PA itu anggaran nya sekitar Rp350 ribu perpasangan,” katanya.

    Ia mengatakan biaya tersebut tidak bisa ditanggung oleh Kemenang karena biaya nikah di KUA itu Rp0, namun jika Pemerintah Kota Serang membiayai isbat nikah tersebut maka dapat digelar secara gratis.