Blog

  • Dinas ESDM Banten bantah isu kelangkaan elpiji 3 kg

    Dinas ESDM Banten bantah isu kelangkaan elpiji 3 kg

    PortalBanten – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Banten membantah isu kelangkaan elpiji 3 kg, yang dikaitkan dengan kebijakan pemerintah terbaru tentang pendistribusian subsidi energi.

    Sekretaris Dinas ESDM Banten, Ari James Faraddy di Serang, Senin menegaskan bahwa permasalahan kurangnya stok elpiji 3 kg bersifat sementara akibat faktor libur panjang dan kebijakan penyaluran yang lebih ketat.

    “Saya sudah komunikasikan ke Pertamina, jadi kemarin itu terkait dengan adanya libur panjang dan akhir bulan, berarti kan permasalahannya kalau menurut saya hanya itu saja,” kata Ari.

    Ia menjelaskan terkait kuota gas elpiji 3 kg, hingga saat ini untuk tahun 2025 memang belum diberikan oleh Kementerian ESDM kepada Provinsi Banten. Namun, hal ini tidak serta-merta menyebabkan kelangkaan.

    “Tahun ini belum ada, tapi Pertamina tetap melakukan distribusi menggunakan kuota yang tersedia seperti tahun sebelumnya. Adapun kemungkinan kenaikan, saya rasa gak begitu signifikan,” kata dia.

    Demi mengantisipasi kelangkaan dan lonjakan permintaan masyarakat, Dinas ESDM Banten bersama Pertamina telah mengantisipasi dengan melakukan koordinasi terkait ekstra dropping elpiji di agen resmi, kata dia.

    Namun, kebijakan terbaru yang melarang pengecer menjual elpiji 3 kg juga menjadi faktor yang menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.

    “Kekhawatiran kelangkaan elpiji 3 kg itu ada ketakutan bahwa LPG 3 kg akan langka karena tidak boleh diperjualbelikan ke pengecer,” kata dia.

    a menjelaskan bahwa pasokan gas tetap ada. Hanya masyarakat perlu sedikit lebih berusaha untuk datang ke agen resmi Pertamina dengan membawa e-KTP.

    “Karena kuota gas itu kan pasti sudah disesuaikan pasokannya dengan kebutuhan. Misal di Kecamatan A berapa kebutuhannya, dan berapa yang harus dipasok ke Agen,” kata dia.

    Masyarakat juga diimbau untuk mendorong program pemerintah, agar melakukan pembelian gas elpiji 3 kg dilakukan secara langsung di pangkalan resmi Pertamina.

    Meski demikian, Ari mengakui masih ada tantangan dalam penerapan kebijakan ini, seperti akses masyarakat ke pangkalan resmi yang mungkin terbatas.

    Oleh karena itu, pihaknya akan mengusulkan kepada Pertamina dan agen-agen terkait untuk menambah jumlah pangkalan LPG di berbagai desa agar lebih mudah dijangkau.

    Terkait kuota elpiji 3 kg, Ari menyebut bahwa setiap tahunnya terjadi peningkatan. Tahun 2023, kuota untuk Banten tercatat 338.187 metrik ton. Sementara realisasi penggunaan tahun 2024 mencapai 397 ribu metrik ton.

    Mulai Sabtu (1/2), pemerintah menerapkan kebijakan baru untuk memastikan pendistribusian subsidi energi berjalan lebih tepat sasaran.

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa mulai hari itu, agen resmi Pertamina tidak lagi diperbolehkan menjual LPG tiga kilogram (kg) kepada pengecer.

    Pengecer elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram wajib mendaftarkan diri untuk menjadi pangkalan komoditas produk Pertamina itu.

    Kebijakan ini bertujuan untuk memperbaiki sistem distribusinya agar lebih terkontrol dan tepat guna.

  • Polres Serang tangkap anggota geng motor bawa senjata tajam

    Polres Serang tangkap anggota geng motor bawa senjata tajam

    PortalBanten – Polres Serang menangkap anggota geng motor yang membawa senjata tajam dan melakukan pengeroyokan terhadap warga di SPBU, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

    Kapolsek Cikande AKP Tatang, di Serang, Senin, mengatakan, dua remaja geng motor yang  ditangkap yaitu AR (27), warga Kecamatan Gunung Putih, Kota Sukabumi dan IR (27) warga Kecamatan Cikole, Kabupaten Sukabumi sementara tiga lainnya masih dalam pengejaran kepolisian.

    “Penangkapan ini berawal dari adanya laporan masyarakat bahwa ada kasus penganiayaan dan perampasan motor warga saat sedang mengisi bahan bakar di SPBU Cikande,” katanya.

    Ia menjelaskan di saat rekannya sedang membeli bensin, korban turun dari sepeda motor karena akan menelpon temannya. Namun saat sedang menelepon korban dihampiri dua orang yang tidak dikenal yaitu AR dan IR yang merupakan anggota geng motor.

    “Tanpa berkata sepatah kata pun, kedua pelaku langsung memukul korban di bagian muka, dan terjadi perkelahian,” ujarnya.

    Ketika terjadi perkelahian, kembali datang tiga pelaku lainnya untuk mengeroyok korban. Bahkan salah seorang pelaku membawa senjata tajam celurit dan alat pukul.

    “Mereka menyerang, sehingga korban tidak berdaya dan mengalami sejumlah luka terbuka akibat senjata tajam,” katanya.

    Lebih lanjut, Tatang mengatakan satu pelaku sempat berusaha membawa motor korban, namun berhasil digagalkan oleh warga yang berusaha menolong korban.

    “Kelima pelaku melarikan diri menggunakan dua motor dan warga langsung melaporkannya kepada kami,” katanya.

    Setelah mendapat laporan, anggota piket serta personil Unit Reskrim langsung bergerak ke lokasi kejadian. Setelah mengetahui arah dan identitas kendaraan pelaku, petugas yang segera melakukan pengejaran.

    “Dari lima orang pelaku, dua pelaku sudah diamankan dan masih dalam pemeriksaan. Untuk tiga pelaku lainnya sudah kita dapatkan identitasnya dan dalam pencarian yang dibantu Tim Resmob Polres Serang,” katanya.

    Sementara itu, barang bukti yang berhasil diamankan yakni sepeda motor Honda Scoopy serta sejumlah senjata tajam.

  • Pengurus Parpol di Kabupaten Serang ikuti pendidikan Politik

    Pengurus Parpol di Kabupaten Serang ikuti pendidikan Politik

    PortalBanten – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Serang memberikan pendidikan politik bagi pengurus partai politik (parpol) untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pengadministrasian serta pembuatan laporan pertanggungjawaban keuangan secara aktual dan akuntabel.

    Kepala Bakesbangpol Kabupaten Serang, Epi Priatna, di Serang, Senin, mengatakan kegiatan pendidikan politik ini diikuti oleh 50 pengurus parpol tingkat Kabupaten Serang mulai dari tanggal 2 hingga 4 Februari di Kabupaten Bogor. Yang membuktikan adanya kesatuan semangat untuk bersama-sama meningkatkan pemahaman dan pengetahuan.

    “Pelaksanaan pendidikan politik ini diharapkan dapat memberikan pencerahan dan acuan bagi pengurus parpol dalam pembuatan laporan pertanggungjawaban bantuan keuangan partai politik, agar selaras dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” katanya.

    Ia mengatakan parpol akan mendapatkan Bantuan Parpol melalui Badan Kesbangpol dan akan diusulkan kenaikan Banparpol melalui kajian-kajian. Hasil kajian tersebut diserahkan kepada Gubernur Banten dan selanjutnya ke Mendagri untuk di sahkan kenaikannya.

    ”Partisipasi pemilih di Kabupaten Serang mencapai 85 persen tertinggi dan 25 terbesar di Indonesia, dan untuk Pilkada nomer dua di Banten dan kualifikasi kabupaten kita paling tinggi di nomor satu,” ujarnya.

    Ia mengatakan Pemkab Serang di wajibkan untuk membantu partai politik salah satu nya pembiayaan untuk kegiatan partai seperti seminar, lokakarya untuk meningkatkan kedewasaan masyarakat dalam berpolitik.

    “Saya mengimbau mari kita berkomitmen dengan melakukan pembinaan politik, dan jangan bersinggungan dengan aparat penegak hukum,” katanya.

  • Provinsi Banten siap jadi tuan ruman PON

    Provinsi Banten siap jadi tuan ruman PON

    PortalBanten – Penjabat Gubernur Banten A Damenta di Serang, Senin, mengatakan jika Provinsi Banten siap menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2032 bersama Provinsi Lampung.

    Menurut dia, dengan menjadi tuan rumah kejuaraan empat tahunan tersebut banyak dampak positif yang akan dirasakan oleh masyarakat, terutama pada sektor peningkatan perekonomian dan UMKM.

    “Maka dari itu, sejumlah venue yang akan digunakan nantinya harus merata di seluruh daerah, sehingga sebaran perputaran ekonominya juga merata tidak hanya fokus pada daerah perkotaan saja,” kata Damenta dalam keterangan resminya.

    Selain itu, berbagai potensi yang dimiliki Provinsi Banten juga harus segera dikembangkan agar pada saat pelaksanaannya bisa menjadi daya tarik bagi para tamu. “Kita ingin potensi semua daerah bisa dioptimalkan,” tambahnya.

    Damenta juga mengingatkan agar berbagai infrastruktur penunjang pelaksanaan PON nanti bisa segera dilengkapi, terutama infrastruktur yang akan dijadikan venue. 

    “Itu juga harus dipetakan, cabang olahraga (cabor) apa saja yang akan dilaksanakan di Provinsi Banten. Setelah sudah ada kepastian, bisa kita lakukan perbaikan agar sesuai standar. Itu bisa menggunakan APBD maupun APBN,” kata dia menambahkan.

    Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Banten Ahmad Syaukani menambahkan, meskipun pelaksanaan PON ke-23 baru dilaksanakan pada 2032, namun untuk pendaftaran sebagai tuan rumah dilakukan sekitar Juni-Juli 2025. 

    “Setelah daftar nanti kita ikut bidding. Adapun untuk penentuan pemilihan tuan rumahnya akan dilakukan melalui pemilihan oleh perwakilan KONI seluruh daerah, di Indonesia” ujarnya.

    Syaukani mengatakan selain Provinsi Banten-Lampung, daerah lain yang direncanakan akan mengikuti bidding tuan rumah PON ke-23 yakni Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Sulawesi Barat (Sulbar). Namun demikian, pihaknya optimistis jika melihat kemudahan aksesibilitas dan fasilitas, Banten dan Lampung lebih memadai.

    “Kita mempunyai aksesibilitas yang bagus, baik darat, laut maupun udara. Begitu juga dengan infrastruktur venuenya. Semua cabor yang akan dipertandingkan kita sudah siap,” kata dia.

  • Pemkab Serang pangkas anggaran seremoni fokus kesejahteraan masyarakat

    Pemkab Serang pangkas anggaran seremoni fokus kesejahteraan masyarakat

    PortalBanten – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, Provinsi Banten, melakukan pemangkasan anggaran tahun ini diantaranya anggaran seremonial dan berfokus pada kesejahteraan masyarakat serta pembangunan.

    Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, di Serang, Senin, pemangkasan anggaran tersebut sesuai dengan aturan baru.

    “Anggaran untuk operasional perjalanan dinas harus di pangkas sebesar 50 persen, Jadi yang sifatnya seremonial, perjalanan dinas, honor-honor harus di pangkas,” katanya.

    Menurut dia, dengan adanya pemangkasan anggaran seremonial itu tentunya harus menjadi pemicu semangat meningkatkan jumlah program yang bersentuhan langsung kepada masyarakat.

    Pemerintah Kabupaten Serang telah melakukan penyerahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Kecamatan tahun 2025.

    “Penyerahan ini sebagai tanda dimulainya anggaran tahun 2025, untuk dilaksanakan program-program yang sudah di canangkan,” katanya menambahkan.

    Ia mengatakan, semua rincian anggaran yang ada di DPA masing-masing OPD diprioritaskan untuk kepentingan masyarakat, mulai dari program infrastruktur, pendidikan dan kesehatan.

    “Saya menitipkan serta mengingatkan ketika melaksanakan anggaran itu teliti, di lihat secara detail, jangan sampai ada kesalahan, karena ini pasti konsekuensinya akan menjadi persoalan hukum,” ujarnya.

    Sedangkan untuk belanja modal pembangunan jalan, lanjut Tatu, akan disesuaikan karena di 2025 anggaran jalan masih cukup besar dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) mempunyai tugas memperbaiki jalan desa lebih dari 300 kilometer.

    “Ratusan kilo meter jalan yang rusak tersebut sebelumnya merupakan kewenangan pemerintah desa, namun di tarik menjadi jalan Kabupaten Serang sehingga diperbaiki oleh DPUPR,” katanya menjelaskan.

    Sedangkan untuk Pembangunan gedung OPD di Puspemkab Serang, Tatu memastikan masih di anggarkan setiap tahunnya karena menjadi target utama di Kabupaten Serang. Meskipun, saat ini Bantuan Provinsi (Banprov) tidak ada.

    “Itu biasanya di gunakan untuk gedung OPD di Puspemkab. Kemudian tadi karena pembagian dari dana bagi hasil juga berubah persentasenya, maka Banprov juga jadi berkurang,” katanya.

    Namun hal demikian tidak menjadi kendala komitmen atas pemekaran yang mana sebagian aset milik Pemda Kabupaten Serang yang berada di Kota Serang harus secepatnya diserahkan kepada Pemkot Serang.

    “Ini upaya yang dilakukan secara bertahap, jadi ketika gedung OPD yang sudah siap ya OPD nya pindah. Kemudian gedung OPD yang sudah menjadi perjanjian diserahterimakan ke Kota Serang,” pungkas Ratu Tatu.

  • RSUD Cilograng targetkan beroperasi April 2025

    RSUD Cilograng targetkan beroperasi April 2025

    PortalBanten – Penjabat Gubernur Banten A Damemta menargetkan operasional rumah sakit umum daerah (RSUD) Cilograng, Kabupaten Lebak pada April 2025.

    “Target operasional bulan April mendatang,” ucap A Damenta dalam keterangannya di Serang, Minggu.

    Damenta mengatakan Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen terus meningkatkan akses dan pemerataan fasilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

    “Kesiapan Rumah Sakit Cilograng, mulai dari infrastruktur, semuanya siap. Peralatan sudah memenuhi standar. Siap beroperasi,” ujar Damenta

    Ia berharap dengan hadirnya RSUD Cilograng masyarakat setempat dan sekitarnya bisa berobat ke RSUD tersebut.

    Ia mengatakan RSUD Cilograng hadir memenuhi kebutuhan masyarakat dari segi rasio jumlah penduduk, jenis penyakit, hingga jarak antar- rumah sakit.

    Di RSUD Cilograng, dari peninjauannya, terdapat fasilitas alur pendaftaran pasien, ruang rawat inap VIP, rawat inap kelas 1, kelas 2, kelas 3, fasilitas IGD, fasilitas ruang bersalin, gedung gizi, gedung bengkel, gedung laundry, hingga gedung mess untuk tenaga kesehatan.

    Pelayanan RSUD Cilograng bakal ditopang oleh 359 tenaga kesehatan.

    RSUD Cilograng memiliki fasilitas pelayanan rawat inap dengan kapasitas 126 tempat tidur, layanan gawat darurat (IGD), poli mata, poli paru, poli kulit dan kelamin, poli gigi, poli anak, poli penyakit dalam, poli ibu dan anak, poli jantung, poli obgyn (obstetri ginekologi), poli jiwa, serta poli THT. Dilengkapi dengan ruang rehabilitasi medik, rekam medis, serta Treadmill untuk EKG.

    Selain meninjau RSUD Cilograng, A Damenta juga meninjau RSUD Malingping, yang telah memiliki fasilitas IGD, ruang rawat inap tulip, bougenvil, wijaya kusuma, farmasi, hingga alur pendaftaran pasien.

  • Petani Pandeglang raup keuntungan jutaan rupiah panen petai

    Petani Pandeglang raup keuntungan jutaan rupiah panen petai

    PortalBanten – Sejumlah petani di Kabupaten Pandeglang, Banten, meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah dari panen petai, sehingga dipastikan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi di daerah ini.

    “Kami panen petai dari 10 pohon dibeli tengkulak Rp2 juta per pohon, sehingga menghasilkan pendapatan Rp20 juta,” kata Amin (55), seorang petani, di kawasan Gunung Karang, Kabupaten Pandeglang, Minggu.

    Panen petai di wilayahnya pada awal tahun 2025 relatif baik dan bisa meraup keuntungan dibandingkan tahun sebelumnya.

    Sebab, panen petai dari 10 pohon itu buahnya cukup banyak, sehingga diborong tengkulak di atas pohon Rp2 juta per pohon.

    Petani di kawasan Gunung Karang hampir semua panen petai, karena lahannya tumbuh subur di atas perbukitan dan dataran tinggi.

    “Kami memastikan panen petai tahun ini menguntungkan dibandingkan 2024 lalu relatif kecil dan hanya menghasilkan sekitar Rp7 juta,” kata Amin.

    Begitu juga Yayan (55), petani di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang mengatakan panen petai tahun ini cukup menguntungkan, karena buahnya cukup banyak dan melimpah.

    Bahkan, sepanjang jalur wisata pesisir pantai kawasan Carita banyak pedagang yang menjajakan petai.

    “Kami panen petai tahun ini sebanyak 20 pohon dibeli tengkulak Rp1,5 juta per pohon, sehingga menghasilkan pendapatan Rp30 juta,” katanya pula.

    Aceng (45), seorang pedagang petai di jalur Pantai Carita, Pandeglang mengatakan dirinya berjualan hingga bisa menghabiskan 1.000 papan dengan harga Rp300 ribu per papan dengan jumlah 100 buah petai.

    “Jika habis sebanyak 1.000 papan, maka bisa menghasilkan pendapatan Rp3 juta,” katanya lagi.

    Sementara itu, Sarman (55), seorang tengkulak warga Pandeglang mengaku sejak sepekan terakhir ini dirinya memasok petai ke luar daerah, seperti Rangkasbitung, Serang , Tangerang, dan Jakarta.

    Panen petai yang didapati itu dari beberapa daerah sebagai sentra petai, seperti di kawasan Gunung Karang, Gunung Aseupan, Gunung Pulosari, juga Kecamatan Carita, Mandalawangi, Menes, Karangtanjung, dan Cadasari.

    Umumnya, kata dia, panen petai itu bersamaan dengan panen buah durian.

    “Kami sudah 20 tahun sebagai tengkulak petai bisa membantu pendapatan ekonomi keluarga petani dan menyerap puluhan tenaga kerja,” kata dia pula.

  • Kapal tenggelam di Selat Sunda empat ABK hilang berhasil ditemukan

    Kapal tenggelam di Selat Sunda empat ABK hilang berhasil ditemukan

    PortalBanten – Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) berhasil menemukan empat orang anak buah kapal (ABK) TB Mega 09 yang hilang di Perairan Selat Sunda saat tengah menarik tongkang.

    Kepala Subseksi Siaga dan Operasi, Rizky Dwianto, di Serang, Minggu mengatakan, kapal TB Mega 09 tenggelam saat menarik tongkang di sekitaran Utara Karang Gosal, namun posisi pasti tidak diketahui karena tidak ada perangkat yang tersedia dan kapal sudah tenggelam.

    “Tongkang terapung mengarah ke alur penyeberangan kapal Merak sampai Bakauheni pukul 08.41 WIB,” katanya.

    Ia menjelaskan Kapal TB Mega 09 memiliki enam orang ABK, dua di antaranya berhasil diselamatkan pada pukul 08.55 WIB. Sementara empat ABK yang hilang baru dapat ditemukan pada pukul 15.00 WIB.

    “Pada pukul 08.55 WIB Kapal Motor Penumpang (KMP) Jackwin menginformasikan bahwa berhasil menemukan dua orang ABK dan melakukan evakuasi terhadap dua ABK dengan identitas Ahmad Septian Hadipurnomo masinis 2 dan Perga Deo Rivando mualim 2,” katanya.

    Berdasarkan informasi dari salah satu ABK yang berhasil dievakuasi oleh KMP Jackwin bahwa dua orang ABK berada di tongkang. Sementara enam ABK lainnya menghilang saat kapal tenggelam.

    “Setelah proses pencarian, kami telah menerima informasi dari KN Tanjung Datu bahwa berhasil mengevakuasi enam crew TB Mega 09 dalam kondisi selamat,” katanya.

    Dan saat ini Tongkang sudah berhasil di tarik atau towing oleh TB Sahabat Kapuas Utama tujuh dan KN Tanjung Datu menuju ke area ex dermaga Pelindo dua Bojonegara.

  • Tim SAR temukan kakek yang tenggelam di Sungai Cibanten

    Tim SAR temukan kakek yang tenggelam di Sungai Cibanten

    PortalBanten – Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Provinsi Banten berhasil menemukan seorang kakek yang dilaporkan tenggelam di Sungai Cibanten, Kota Serang, Banten.

    “Tim berhasil menemukan korban yang tenggelam pada Sabtu (1/2) kemarin. Korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa,” kata Kepala Subseksi Siaga dan Operasi Basarnas Banten Rizky Dwianto, di Serang, Minggu.

    Ia menambahkan korban adalah Fadli dengan usia 70 tahun, warga Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang, dan ditemukan sejauh dua kilometer dari lokasi awal tenggelam di Sungai Cibanten.

    Sebelumnya, kata dia, pihaknya mendapatkan informasi terjadi kondisi membahayakan manusia tersebut pada Sabtu pagi sekitar Pukul 09.00 WIB.

    Korban sedang menunggu rekannya Udin yang sedang memanjat pohon kelapa yang berada di tengah Sungai Cibanten, namun saat rekan korban turun dari pohon kelapa korban sudah tidak ada dengan barang-barang korban yang masih ada ditempat.

    “Menurut rekan korban, kemungkinan korban terpeleset dan terjatuh ke Sungai Cibanten kemudian tenggelam,” katanya.

    Berbekal informasi tersebut pihaknya langsung memerintahkan satu tim penyelamat lengkap dengan peralatan SAR Air berangkat menuju lokasi kejadian guna melakukan pencarian terhadap korban.

    “Kini jenazah korban telah dibawa ke rumah duka untuk diserahterimakan ke keluarga. Dengan berhasil ditemukannya korban, maka Operasi SAR pada hari kedua resmi ditutup dan unsur-unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing,” katanya.

  • Ponpes milik Mendes PDT bangun dapur MBG libatkan ahli gizi

    Ponpes milik Mendes PDT bangun dapur MBG libatkan ahli gizi

    PortalBanten – Yayasan Pondok Pesantren Bai Mahdi Sholeh Ma’mun milik Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) secara mandiri.

    “Pembangunan SPPG ini merupakan sebagai contoh awal bahwa partisipasi masyarakat sangat diperlukan. Sebab se-Indonesia dibutuhkan sebanyak 30.000 dapur MBG,” kata Yandri saat peletakan batu pertama pembangunan dapur MBG di Serang, Banten, Minggu.

    Ia menjelaskan, SPPG ini dibangun di atas lahan seluas 20×20 meter persegi. Dilengkapi dengan lapangan parkir yang luas untuk akses keluar masuk kendaraan.

    Sedangkan untuk anggaran pembangunan SPPG, Yandri mengatakan, bersumber dari dana yayasan Ponpes Bai Mahdi Sholeh Ma’mun dengan total biaya diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar.

    “Tidak ada dana dari Kemendes atau BGN, ini murni dari yayasan, karena BGN ini membuka seluas-luasnya partisipasi masyarakat nanti BGN yang sewa dan standar makan dari mereka jadi profit sharing,” katanya.

    Pembangunan SPPG ini ditargetkan akan selesai dalam kurun waktu satu sampai dua bulan. Dan dalam program Kemendes akan lebih concern pada penyediaan bahan baku seperti beras, sayuran, ikan, telur, dengan desa tematik melalui dana ketahanan pangan dari Dana Desa sebesar 20 persen.

    “Dari anggaran Rp71 triliun minimal Rp16 triliun atau bisa Rp20 triliun untuk ketahanan pangan menyiapkan bahan baku makan bergizi, karena ini boleh lebih tetapi tidak boleh kurang,” katanya.

    Sementara itu, Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran Badan Gizi Nasional (BGN) Suwardi mengatakan, bangunan SPPG ini paling cepat akan mulai beroperasi pada April 2025. Yang diharapkan mampu memberikan kontribusi pada Program Makan Bergizi Gratis.

    “Untuk kapasitas satu bangunan SPPG ini, yaitu untuk memenuhi kebutuhan sebanyak 3.000 penerima manfaat. Ini adalah bentuk yang mulia untuk meneruskan program presiden,” katanya.