Blog

  • Seruni ubah prespetif sampah jadi nilai ekonomis

    Seruni ubah prespetif sampah jadi nilai ekonomis

    PortalBanten – Solidaritas Perempuan untuk Indonesia (Seruni) Kabinet Merah Putih (KMP) mandorong masyarakat agar mengubah cara padang atau prespektif terhadap sampah dengan menjadikannya sebagai yang bernilai ekonomis.

    “Kami mengajak agar pihak atau komunitas memberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa sampah itu memiliki nilai ekonomis. Sehingga nanti mereka bisa memilah sampah dengan benar untuk bisa ikut membantu meningkatkan perekonomian keluarga,” kata anggota Bidang IV Indonesia Bersih pada Seruni Tri Suswati Karnavian di Tangerang, Selasa.

    Solidaritas Perempuan untuk Indonesia mendorong masyarakat agar bisa mengubah cara pandang terhadap nilai sampah. Di mana, yang sebelumnya sampah itu hanya menjadi barang tidak berguna, kini bisa dimanfaatkan sebagai nilai tambah ekonomis.

    Kendati demikian, adanya gerakan tukar sampah dengan sembako menjadi pembuka ke depannya untuk sarana pemanfaatan yang mengingatkan nilai ekonomis masyarakat.

    Adapun mekanisme acara sembako tukar sampah adalah warga menukarkan sampah yang dibawanya dari rumah masing-masing dengan kupon sembako.

    Sampah yang dikumpulkan ini ditimbang dan dipilah. Setelah itu warga dapat menukarkan kupon yang dimilikinya dengan sembako, antara lain minyak goreng, beras, dan telur.

    “Diharapkan melalui kegiatan ini masyarakat memahami akan pentingnya pengelolaan sampah dalam pengembangan ekonomi sirkular,” katanya.

    Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) bersama Solidaritas Perempuan untuk Indonesia (Seruni) Kabinet Merah Putih (KMP) mengampanyekan aksi bersih negeri dalam rangka pelaksanaan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten pada Selasa.

    “Kegiatan ini dilakukani memperingati Hari Sampah Nasional, yang mana gerakan bersih negeri ini disosialisasikan kepada masyarakat dan anak di Tangerang,” kata Ketua Bidang IV Seruni, Sri Suparni Bahlil.

    Ia mengatakan bahwa kampanye bersih negeri ini dilakukan berkolaborasi bersama antar- lembaga terkait dari tingkat Kementerian hingga daerah sebagai langkah komitmen dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan layak.

    “Kami berkomitmen untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan kolaborasi untuk masyarakat, di mana fokus utama kami adalah meningkatkan kualitas kesehatan, pemberdayaan sosial, serta peningkatan kualitas lingkungan hidup,” katanya.

    Suparni Bahlil menyebutkan, pihaknya akan terus mendorong untuk pemberdayaan perempuan peningkatan ekonomi masyarakat serta pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan melalui pemilahan dan pengurangan sampah untuk menuju ketahanan energi.

    “Kami mendorong untuk pemberdayaan perempuan peningkatan ekonomi masyarakat serta pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan,” ujarnya.

  • Warga protes Menteri ESDM atas penarikan elpiji dari eceran

    Warga protes Menteri ESDM atas penarikan elpiji dari eceran

    PortalBanten – Seorang warga asal Kota Tangerang, Banten, bernama Efendi melakukan aksi protes kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di tengah kegiatan peninjauan pendistribusian di pangkalan gas elpiji 3 kg bersubsidi di daerah itu.

    Berdasarkan rekaman video berdurasi 1:45 menit yang diterima di Tangerang, Selasa, menunjukkan aksi protes yang dilakukan seorang pria saat Menteri Bahlil menjelaskan penjualan yang kembali normal dan akan ada di pengecer yang seluruhnya berstatus Sub-Pangkalan Gas.

    “Jangan bikin susah warga, jangan bikin kebijakan yang menyusahkan warga, kami harga mahal sedikit enggak apa-apa yang penting gampang dapatnya!,” ucap Efendi.

    Situasi tersebut, menjadi perhatian semua orang yang sedang ada di lokasi termasuk tim protokoler dari Menteri ESDM. Bahkan petugas keamanan dari Kepolisian setempat mencoba membantu menenangkan warga tersebut.



    Dalam hal ini, Efendi kembali menyampaikan keluhannya dan protesnya kepada Bahlil yang juga sebagai Ketua Umum Partai Golkar tersebut dengan menyayangkan adanya kebijakan pemerintah yang seolah tidak memihak ke masyarakat kecil.

    “Etikanya tidak ada. Tidak dibenarkan gini pejabat, bukan memihak ke rakyat. Coba lihat segini ngantre. Kenapa mempersulit rakyat sendiri!! Mau seperti apa? mau seperti apa maunya?” katanya.

    Dalam situasi itu, pihak protokol hingga petugas mencoba menenangkan warga tersebut. Bahkan, langsung mengamankan tabung gas yang dibawa warga yang protes itu.

    Kemudian setelah selesai menyampaikan aspirasinya, dalam kesempatan itu Bahlil pun langsung memberikan penjelasan bahwa Pemerintah berkewajiban mengontrol pelaksanaan subsidi agar bisa tepat sasaran sehingga, dilakukan penataan penjualan tersebut.

    “Makanya Bapak tidak perlu khawatir, sekarang pengecer kita naikkan statusnya menjadi sub pangkalan supaya lebih dekat dengan bapak-bapak dengan harga tetap Rp19 ribu, atau maksimal Rp20 ribu, supaya bisa negara kontrol agar tidak ada lagi yang menyalahgunakan LPG subsidi,” kata Bahlil.

    Menteri ESDM pada saat itu juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan dan keresahan yang membuat gaduh dalam beberapa pekan terakhir ini.

    “Mohon maaf ibu ngantri panjang. Inshaallah besok sudah kembali normal. Mohon maaf Ibu,” katanya.

    Bahlil mengatakan pihaknya kini tengah mengembalikan dan mengubah status para pengecer menjadi pangkalan. Nantinya harganya akan dipantau dan sesuai HET.

    “Kita ubah statusnya menjadi sub pangkalan, jadi sudah normal sudah bisa beli lagi di tempat. Cuma harganya kita tata, ya,” ujar dia.

  • Cuaca sebagian besar wilayah Banten berawan hingga hujan ringan

    Cuaca sebagian besar wilayah Banten berawan hingga hujan ringan

    PortalBanten – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG memprakirakan sebagian besar cuaca wilayah Banten berpeluang berawan-hujan ringan sepanjang hari ini.

    BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kelas 1 Serang dalam laporan yang dikutip di Lebak, Senin, menyebutkan cuaca di wilayah Provinsi Banten pada pagi hari berawan hingga hujan ringan di Tigaraksa, Jambe, Panongan, Legok, Cikupa, Pagedangan, Serpong, Ciputat.

    Siang hari juga berawan hingga hujan ringan di Rangkasbitung, Maja, Sajira, Leuwidamar, Muncang, Sobang.

    Begitu pula malam hari berawan hingga hujan ringan di Merak, Pulo Ampel, Bojonegara, Cilegon dan Kramatwatu.

    Sedangkan, dini hari berawan hingga hujan ringan di Serang, Ciruas, Kragilan, Pontang, Tirtayasa, Tanara, Carenang, Binuang, Kibin, Cikande, Cikeusal, Petir, Pamarayan, Jawilan, dan Kopo.

    Selain itu juga Kronjo, Balaraja, Tigaraksa, Solear, Rajeg, Paku Haji, Teluknaga, Kosambi, Sepatan, Pasar Kemis, Cikupa, Pagedangan, Tangerang, Serpong, Ciputat, Rangkasbitung, Maja, Cimarga, Sajira, Cipanas, Sumur, Cigeulis, Panimbang, Angsana, Cibaliung dan Cikeusik.

    Suhu udara 23-33°C  dengan tingkat kelembapan udara 60-95 %  dan angin dari arah Barat Laut hingga Timur Laut dengan kecepatan 05 – 35 km/jam.   

    BMKG juga mengeluarkan peringatan dini dan waspada potensi tinggi gelombang 1.25-2.50 meter (Sedang) di wilayah Selat Sunda Barat Pandeglang, Perairan Selatan Pandeglang dan Perairan Selatan Lebak.

    Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan pelaku pelayaran mulai perahu nelayan, kapal Ferry, dan kapal tongkang agar waspada tinggi gelombang 2,5 meter di perairan Banten , karena bisa menimbulkan kecelakaan laut.

    “Kami sudah menyampaikan tinggi gelombang itu kepada nelayan dan pengelola wisata pantai,” katanya.

  • Disperindag Lebak berlakukan penjualan gas elpiji 3 kg melalui agen 

    Disperindag Lebak berlakukan penjualan gas elpiji 3 kg melalui agen 

    PortalBanten – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Banten memberlakukan penjualan gas elpiji 3 kilogram melalui agen resmi guna mencegah terjadi penimbunan.

    “Sekarang tidak boleh lagi penjualan gas elpiji 3 kg di warung pengecer,” kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Lebak Yani di Lebak, Senin.

    Penjualan melalui agen resmi tentu dapat mencegah penimbunan gas elpiji juga tepat sasaran untuk masyarakat kategori berpenghasilan rendah.

    Sebelumnya, penjualan gas bersubsidi tersebut melalui warung pengecer, sehingga rawan terjadi penimbunan.

    Dengan demikian, penjualan gas elpiji 3 kg itu melalui agen resmi dipastikan harga lebih murah dibandingkan warung pengecer.

    Pihaknya mematok harga elpiji 3 kg itu di tingkat agen resmi dijual Rp 19 ribu dan sebelumnya harga di warung pengecer Rp24 ribu.

    Oleh karena itu, Pertamina mendistribusikan gas bersubsidi tersebut langsung ke agen resmi atau pangkalan dan tidak boleh lagi dijual di warung pengecer.

    “Kita memperketat pendistribusian gas elpiji itu agar tepat sasaran untuk warga berpenghasilan rendah,” katanya menjelaskan.

    Sejumlah warga Rangkasbiting Kabupaten Lebak mengatakan bahwa sejak dua pekan terakhir ini terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kg di warung pengecer.

    Mereka warga yang kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji terpaksa beralih ke kayu bakar maupun borondo sisa limbah kelapa sawit.

    “Kami sekarang untuk keperluan memasak menggunakan bahan bakar dari limbah kelapa menyusul terjadi kelangkaan gas elpiji,” kata Ecin (55) seorang ibu rumah tangga warga Desa Rangkasbiting Timur Kabupaten Lebak.

  • Warga Tangerang masih kesulitan peroleh gas elpiji subsidi

    Warga Tangerang masih kesulitan peroleh gas elpiji subsidi

    PortalBanten – Sejumlah warga Kabupaten Tangerang, Banten, saat ini kesulitan mendapatkan tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi setelah adanya kebijakan pembatasan penjualan di pengecer per 1 Februari 2025.

    Pantauan di lokasi pendistribusian gas elpiji di Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, pada Senin, terjadi antrean warga dari berbagai wilayah yang sempat diwarnai kekisruan.

    “Antre dari pukul 10.00 WIB, dan pas beli saya disuruh memenuhi persyaratan seperti fotokopi KTP. Jadi dapat gas itu satu KTP satu tabung gas,” ucap Haidi Rahman (32) warga setempat di Tangerang, Senin.

    Ia mengatakan kesulitan mendapat tabung gas bersubsidi di daerah itu sudah berlangsung sejak pekan lalu. Hal tersebut terjadi setelah peredaran di warung-warung eceran ditarik oleh pengelola resmi gas elpiji.

    Menurutnya, kebijakan baru cukup menyulitkan masyarakat karena warga erpaksa harus mendatangi agen-agen resmi yang lokasinya jauh dari tempat tinggal.

    “Allhamdulillah akhirnya saya bisa dapat tabung gas, meski harus jauh-jauh mendatangi lokasi agen,” katanya.

    Meski demikian, kata Rahman, keterbatasan mendapat gas elpiji bersubsidi kini sudah mengalami penurunan signifikan dan harganya juga turun. Semulanya harga di eceran sekitar Rp23 ribu sampai Rp24 ribu per tabung, kini menjadi Rp19 ribu per tabung.

    “Sekarang harganya jadi Rp19 ribu, hanya saja kita susah mencarinya,” ucap Rahman.

    Hal yang serupa juga disampaikan Aini, warga Desa Sodong, Kabupaten Tangerang. Ia mengaku kecewa dan kesulitan setelah adanya regulasi baru yang diterapkan pemerintah tersebut.

    “Amat kecewa dari pukul 08.00 WIB kita mengantre, tapi gak dapat (karena dibatasi). Kita juga capek kali ngantre panjang-panjang tapi gak dapat,” tuturnya.

    Ia berharap pemerintah mengembalikan ke sistem sebelumnya, setiap pengecer diberikan hak penjualan. Langkah itu dilakukan supaya masyarakat  tidak kesulitan untuk mendapatkan gas bersubsidi tersebut.

    “Jangan dipersulit lah, sudah sulit. Jangan kaya gini, jangan dilangkain gini lah, biasa kita beli di warung gampang sekarang susah. Belum masak sampai saat ini, ” papar dia.

    Sebelumnya Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan bahwa per 1 Februari pengecer gas elpiji 3 kilogram wajib mendaftarkan diri untuk menjadi pangkalan LPG 3 kg Pertamina.

    “Yang pengecer itu, kami jadikan pangkalan, per 01 Februari,” ucap Yuliot ketika ditemui di Jakarta.

    Para pengecer elpiji dapat mendaftarkan diri melalui One Single Submission (OSS) untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB). Kemudian, mengajukan diri untuk menjadi pangkalan elpiji 3 kg resmi ke Pertamina.

    Langkah pendaftaran tersebut dapat dilakukan secara daring di seluruh Indonesia.

    Pemerintah mempersiapkan masa transisi selama satu bulan untuk mengubah pengecer menjadi pangkalan. Dengan demikian, pada Maret 2025, pemerintah menargetkan penghapusan pengecer elpiji 3 kg.

    “Kalau pengecer menjadi pangkalan, justru mata rantai untuk mereka lebih pendek. Layer tambahan itu (pengecer), itu yang kami hindari,” ujarnya.

    Yuliot menyampaikan langkah tersebut merupakan upaya untuk memastikan elpiji 3 kg tersedia dan dapat diterima oleh masyarakat dengan batasan harga yang ditetapkan oleh pemerintah.

    Langkah ini guna mencegah harga elpiji 3 kg yang lebih mahal daripada harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh masing-masing pemerintah daerah.

    Selain itu, distribusi elpiji 3 kg pun menjadi lebih tercatat, sehingga pemerintah bisa mengetahui berapa kebutuhan masyarakat.

  • Warga pedalaman Lebak gunakan kayu bakar untuk memasak

    Warga pedalaman Lebak gunakan kayu bakar untuk memasak

    PortalBanten – Masyarakat di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, menggunakan kayu bakar untuk kebutuhan memasak sehari-hari dan tidak memakai gas elpiji bersubsidi.

    “Kami sejak dulu hingga sekarang untuk keperluan memasak di dapur menggunakan kayu bakar,” kata Iyos (55) warga Desa Cisungsang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Senin.

    Menurutnya, masyarakat di daerah itu sudah turun temurun kebanyakan menggunakan kayu bakar untuk keperluan memasak sehari-hari. Mereka mendapatkan kayu bakar dengan mencari ke kebun maupun kawasan hutan.

    Ia mengatakan ketersediaan kayu bakar melimpah sehingga tidak perlu menggunakan elpiji 3 kg. “Kami hari ini mendapatkan kayu bakar di kebun bisa untuk keperluan memasak selama tiga hari ke depan,” kata Iyos.

    Aminah (50), warga Desa Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, mengatakan penggunaan kayu bakar sangat membantu ekonomi keluarga, terlebih harga elpiji melambung dan langka.

    “Kami lebih nyaman dan murah menggunakan kayu bakar untuk memasak sehari-hari,” ujarnya.

    Begitu juga Ijah (45), warga Kampung Cihiang, Desa Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak, mengaku menggunakan brondo sebagai bahan bakar dengan memanfaatkan sisa-sisa kelapa sawit milik PTPN VIII Cisalak.

    Masyarakat di sana kini beralih ke bahan bakar brondo sehubungan harga eceran elpiji kemasan di pasaran melonjak.

    Penggunaan bahan bakar itu, kata dia, tentu membantu perekonomian keluarganya, karena saat ini dia tidak mampu membeli elpiji ukuran tiga kilogram.

    “Kami menggunakan brondo sudah berjalan dua tahun, sehingga bisa mengirit biaya hidup, terlebih suami buruh bangunan,” katanya.

    Sementara itu Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Yani mengatakan sejak dua pekan terakhir itu terjadi kelangkaan elpiji 3 kilogram akibat adanya kebijakan baru dari Pertamina.

    Saat ini pendistribusian gas bersubsidi itu dijual melalui agen resmi atau pangkalan dan tidak boleh dijual ke tingkat warung pengecer.

    Untuk harga gas elpiji 3 kg dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang diperkuat pada Perbup Nomor 3 Tahun 2023 dengan harga Rp.19.000 (zona 1) dan Rp19.500 (zona 2).

    “Kami optimistis penjualan melalui agen resmi lebih tepat sasaran untuk masyarakat berpenghasilan rendah,” katanya.

    Ia mengatakan hanya memiliki kuota elpiji bersubsidi sebanyak 7.000 tabung, sehingga seringkali terjadi kelangkaan, karena banyak keluarga mampu ekonomi menggunakan gas bersubsidi

  • Pemkab Tangerang jelaskan terkait kelangkaan gas elpiji subsidi

    Pemkab Tangerang jelaskan terkait kelangkaan gas elpiji subsidi

    PortalBanten – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Provinsi Banten, memberikan penjelasan terkait adanya keluhan warga soal kelangkaan tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi di daerah itu.

    Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Diaperindag) Kabupaten Tangerang Resmiyati Marningsih di Tangerang, Senin menyampaikan bahwa isu kelangkaan gas elpiji bersubsidi yang terjadi di tengah masyarakat saat ini tidak benar adanya.

    Melainkan, untuk edaran gas elpiji 3 kg kini sudah tidak didistribusikan lagi ke eceran atau warung klontong, hanya sampai di pangkalan resmi.

    “Berdasarkan surat edaran (SE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (SDM) RI, bahwa distribusi elpiji 3 kg itu hanya sampai pangkalan saja tidak ke eceran,” katanya.

    Menurut Resmiyati, bahwa langkah penarikan pendistribusian di tingkat eceran/warung tersebut dilakukan sebagai mengantisipasi terjadinya kenaikan harga yang tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

    Selain itu, pengalihan pendistribusian ke pangkalan atau agen resmi ini juga dilakukan agar pembagian gas 3 kg bisa tepat sasaran sesuai regulasi yang telah ada.

    “Ini dilakukan supaya tepat sasaran, dan di pangkalan itu dengan melampirkan fotocopy KTP. Pekan ini kami bersama pihak terkait turun ke lapangan untuk mengetahui kondisi saat ini,” ujarnya.

    Dia pun menegaskan, bila pendistribusian gas elpiji untuk masyarakat menengah ke bawah dipastikan tidak ada pengurangan maupun kelangkaan. Namun, saat ini sistem pengirimannya hanya sampai di pangkalan atau agen resmi yang sudah memiliki nomor induk berusaha (NIB).

    “Kalau langka itu tidak ada, hanya sekarang adanya di pangkalan jadi mungkin masyarakat banyak yang belum tahu,” kata dia.

    Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (SDM) RI telah mengeluarkan surat edaran (SE) nomor B-570/MG.05/DJM/2025 per tanggal 20 Januari 2025 tentang Penyesuaian Ketentuan Pendistribusian LPG Tabung 3 Kg di Subpenyalur.

    Dalam edaran tersebut, terdapat beberapa poin terkait penyesuaian ketentuan pendistribusian gas elpiji itu. Dimana, poin pertamanya menyebutkan bahwa ketentuan pendistribusian elpiji tabung 3 kg di Subpenyalur wajib disesuaikan dari yang semula dapat mendistribusikan paling banyak 10 persen dari alokasimm harian/penerimaan Subpenyalur ke pengecer (paling sedikit 90 persen langsung ke konsumen akhir) menjadi 100 persen pendistribusian langsung ke konsumen akhir (tidak ada lagi pengecer) terhitung mulai 1 Februari 2025.

    “Dengan pertimbangan antara lain agar pencatatan Merchant Apps Pangkalan Pertamina (MAP) sesuai dengan kondisi riil konsumen LPG Tabung 3 Kg, mengendalikan HET LPG Tabung 3 Kg sampai ke konsumen akhir, dan kecukupan kuota LPG Tabung 3 Kg yang sudah ditetapkan dalam APBN tahun 2025 sebesar 8,17 juta MT,” tulisnya.

  • Eka Hospital bersama Perdami dan Yarsi gelar operasi katarak gratis

    Eka Hospital bersama Perdami dan Yarsi gelar operasi katarak gratis

    PortalBanten – Eka Hospital Bekasi bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Cabang Bekasi dan Yayasan Yarsi mengadakan bakti sosial operasi katarak gratis bagi 41 pasien.

    “Kolaborasi ini merupakan wujud nyata komitmen kami dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik dan membantu mereka yang membutuhkan. Kami berharap dengan program tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup para pasien,” kata Hospital Director Eka Hospital Bekasi dr. Liong Ajub di Tangerang, Banten, Senin.

    Sementara itu kegiatan operasi katarak telah dilaksanakan pada Minggu (2/2) dan pasien sudah melalui proses skrining kesehatan beberapa hari lalu. Operasi ini melibatkan tim dokter spesialis mata dari Eka Hospital Bekasi dan Perdami.

    Kegiatan itu, lanjutnya, untuk memberikan solusi nyata bagi penderita katarak yang selama ini terkendala akses terhadap layanan kesehatan.

    Perlu diketahui katarak merupakan salah satu penyebab utama kebutaan yang dapat dicegah. Di Indonesia, katarak masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan.

    Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes)RI, lebih dari 80 persen kasus kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak dan banyak dari mereka tidak mendapatkan perawatan karena keterbatasan ekonomi.

    Dokter Spesialis Mata Eka Hospital Bekasi M. Arief Herdiawan menambahkan katarak bukanlah vonis akhir untuk kehilangan penglihatan. Dengan operasi sederhana, penderita katarak dapat kembali melihat dengan jelas.

    “Kami bangga dapat bermitra dengan Eka Hospital Bekasi dan Yayasan Yarsi untuk membantu masyarakat yang membutuhkan,” ucapnya.

    Ketua Perdami Bekasi dr. Irsad Sadri menambahkan program kolaborasi ini tidak hanya pelaksanaan operasi, namun juga mencakup edukasi kesehatan mata kepada masyarakat.

    “Kami ingin menciptakan kesadaran bahwa kesehatan mata sangat penting dan harus dijaga sejak dini, seperti cara mencegah katarak dan menjaga kesehatan mata secara umum,” ujarnya.

    Eka Hospital Bekasi sebagai bagian dari jaringan rumah sakit terkemuka di Indonesia terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan pada pasien. Dengan melibatkan berbagai pihak, Eka Hospital berupaya memberikan dampak positif bagi
    komunitas sekitar.

    Melalui sinergi antara Eka Hospital Bekasi, Perdami Bekasi, dan Yayasan Yarsi, diharapkan program ini dapat menjadi langkah awal untuk memberantas kebutaan akibat katarak di wilayah Bekasi dan sekitarnya.

  • Pemkab Tangerang dorong ASN pelopori pakai sepatu batik lokal

    Pemkab Tangerang dorong ASN pelopori pakai sepatu batik lokal

    PortalBanten – Pemerintah Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, mendorong aparatur sipil negara (ASN) di lingkup pemerintahannya untuk mempelopori penggunaan sepatu batik produksi lokal sebagai mendukung peningkatan IKM setempat.

    “Berdasarkan arahan Pj Bupati Tangerang Andi Ony untuk meningkatkan produk lokal khususnya sepatu batik. Dan ini menjadi kewajiban kita semua para PNS untuk memakai sepatu batik,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Soma Atmaja di Tangerang, Senin.

    Ia mengatakan, ajakan ASN untuk menggunakan sepatu batik produk lokal ini dikeluarkan melalui surat edaran (SE) Bupati Tangerang nomor B/100.3.A/1069/Disperindag tentang imbauan pemakaian sepatu batik sebagai identitas daerah.

    Selain itu, kewajiban pemakaian produk lokal ini bertujuan untuk mendorong kemajuan IKM setempat serta mempercepat perputaran roda ekonomi di daerahnya tersebut.

    “Langkah ini bentuk dukungan kita, dan mudah-mudahan akan menggerakkan produk lokal IKM, seperti contoh peci bambu. Dan setelah ada kebijakan pemakaian oleh ASN Alhamdulillah industri peci ini meningkat, jadi semoga hal yang sama bisa terjadi pada produk sepatu batik ini,” terangnya.

    Soma juga bilang, untuk komitmen mendukung produk lokal, Pemerintah Kabupaten Tangerang siap memfasilitasi para pelaku IKM yang bergerak di bidang fashion salah satunya melalui pameran-pameran kreatif.

    Di samping itu, pihaknya meminta kepada para pelaku IKM untuk pandai memanfaatkan teknologi digital serta aktif berinovasi, agar dapat menghasilkan produk berkualitas dan berdaya saing unggul yang akan membuka jalan ke tingkat global.

    “Saya lihat langsung produk sepatu batik ini tidak kalah bagus dengan produk lainnya, saatnya kita bisa membanggakan produk IKM dan UMKM lokal kita,” ujarnya.

    Ke depan, tambah dia, selain aparatur sipil negara yang diwajibkan menggunakan produk sepatu batik, pihaknya juga akan merencanakan kebijakan tersebut dipakai dan diterapkan di sektor pendidikan daerah atau sekolah-sekolah yang ada.

    “Jadi kalau bicara ASN kita ada 15.000 lebih orang di lingkup pemerintahan, jadi bisa dibayangkan bila semua pakai dan minimal memiliki dua pasang sepatu itu, sudah berapa banyak yang akan di produksi IKM ini. Kemudian kalau nanti di sekolah,” terang dia.

    Dalam kesempatan itu, Sekda Kabupaten Tangerang berkesempatan untuk mencoba dan memperlihatkan produk sepatu batik yang di produksi langsung oleh brand lokal bernama Chosamon dan Onsoletti.

    Soma mengungkapkan, bila sepatu-sepatu yang dibuat dari dua brand lokal tersebut kualitasnya dipastikan baik dan tidak kalah dengan brand ternama di kancah dunia.

  • Stok elpiji di Lopang ludes sejam imbas kebijakan distribusi elpiji

    Stok elpiji di Lopang ludes sejam imbas kebijakan distribusi elpiji

    PortalBanten – Stok elpiji tiga kilogram salah satu agen resmi Pertamina di Kelurahan Lopang, Kecamatan Serang, Kota Serang ludes dalam waktu satu jam, imbas kebijakan baru pemerintah tentang pendistribusian subsidi energi.

    Penjual elpiji Edi Nursalim di lokasi tersebut, Senin mengatakan, dalam sehari biasanya ia menyediakan stok sebanyak 70 tabung gas melon tersebut.

    Namun akibat kebijakan baru pemerintah yang berlaku mulai Sabtu (1/2) tersebut, banyak pembeli ramai mengantre sejak pukul 07.00 WIB.

    “Sejam sudah habis. Sekarang sudah habis semua,” ujarnya.

    Edi mengatakan, untuk pemakaian rumah tangga, pembeli cukup menunjukkan e-KTP. Sementara untuk UMKM harus menunjukkan NIB (Nomor Induk Berusaha).

    “UMKM itu sebulan 14 tabung, lalu rumah tangga sebulan empat tabung,” ujar dia.

    Pembeli juga diminta untuk menunjukkan data tersebut sebelum membeli elpiji 3 kg tersebut, kata dia.

    Kebijakan tersebut dirasa mempersulit pembelian bagi salah satu pembeli yakni Kodrat.

    Kodrat mengatakan, setelah stok tabung gas melon ludes, ia memilih untuk menunggu kedatangan stok baru.

    Namun hingga pukul 11.00 WIB ia menunggu, tidak kunjung stok baru datang.

    “Lama, payah ini,” ujar dia.

    Dia mengaku kesulitan mendapatkan tabung gas 3 kg sejak Minggu (2/2). Secara harga, tabung gas melon dipatok seharga Rp19.000-Rp21.000.

    Mulai Sabtu (1/2), pemerintah menerapkan kebijakan baru untuk memastikan pendistribusian subsidi energi berjalan lebih tepat sasaran.

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa mulai hari itu, agen resmi Pertamina tidak lagi diperbolehkan menjual LPG tiga kilogram (kg) kepada pengecer.

    Pengecer elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram wajib mendaftarkan diri untuk menjadi pangkalan komoditas produk Pertamina itu.

    Kebijakan ini bertujuan untuk memperbaiki sistem distribusi agar lebih terkontrol dan tepat guna.